Ikuti Kami di Google News

Ketua tim pelaksana meninjau kandang Kelinci. (Had)

MALANG NEWS – Adanya pandemi memukul sektor perekonomian pada usaha peternakan rakyat (Kelinci) yang sebagian besar masih memakai sistem pemeliharaan konvensional dan kurang mendapat sentuhan modernisasi.

Hal ini berakibat pada munculnya kerugian pada peternak Kelinci karena kelemahan pola pemeliharaan secara utuh, yang membutuhkan solusi kemitraan agar eksis di tengah pandemi.

Guna mengkatrol  produktivitas peternak Kelinci di Dusun Pecuk, Desa Pecuk, Kecamatan Pakel – Kabupaten Tulungagung Jawa Timur kala pandemi, Tim PKM UWG (Universitas Widyagama) Malang menerapkan Peternakan Kelinci Berbasis Teknologi melalui Teknologi Kandang Kelinci dan Sistem Sinici Kudo.

“Setelah kami bina, hasilnya tata letak kandang lebih baik,  sirkulasi udara di dalam kandang yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, kualitas kandang yang sudah didesain diharapkan memiliki jangka waktu penggunaan lebih panjang, resiko kematian dan penyakit pada Kelinci dapat ditekan dan berkurang. Sistem Sinici Kudo mampu mengidentifikasi dan mengontrol pertumbuhan Kelinci dari lahir sampai dengan masa panen Kelinci. Selain itu, tata kelola manajemen keuangan saat ini lebih tertata dengan baik melalui integrasi dari sistem Sinici Kudo yang kami rancang,” tegas Ketua Pelaksana) yang juga dosen program studi D3 Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Malang, Arief Rizki Fadhillah, ST., MT, Rabu (4/8/2021).

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini dibiayai oleh Kemenristek/BRIN yang saat ini digabung menjadi satu dengan Kemendikbud RI pada tahun anggaran 2021.

Adapun Tim Pelaksana selengkapnya meliputi :  Arief Rizki Fadhillah, ST., MT (ketua pelaksana) : dosen program studi D3 Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Malang.
Syahroni Wahyu Iriananda, S.Kom., MT. (anggota pelaksana 1) : dosen program studi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Malang,
dan Dra. Wiwin Purnomowati, M.Si. (anggota pelaksana 2): dosen program studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyagama Malang.

Sementara itu untuk Mitra binaan adalah  Peci P’Rama (Peternak Kelinci Pedaging Rumahan).  Peci P’Rama adalah usaha ternak Kelinci pedaging yang dirintis oleh Nanda Budiarta Sabela sejak Bulan Oktober tahun 2017.

Adapun lokasi peternakan berada di  : Dusun Pecuk, Desa Pecuk, Kecamatan Pakel – Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.

Tim melakukan pemetaan dan merumuskan permasalahan mitra selengkapnya yakni meliputi : Sistem perkandangan yang digunakan oleh Peci P’Rama masih kandang tradisional yang bahannya adalah bambu dan kayu.

Kandang tradisional ini memiliki banyak kelemahan dalam ternak Kelinci yang dilakukan oleh Peci P’Rama, antara lain : Kandang mudah rapuh dikarenakan kayu dan bambu yang digunakan terserang oleh rayap, sehingga pemilik Peci P’Rama setiap bulannya mengeluarkan  biaya untuk perbaikan kandang.

Tingkat kematian anak Kelinci yang baru dilahirkan sangat tinggi, dikarenakan dimakan oleh Tikus. Tikus dapat dengan mudah masuk ke dalam kandang dengan cara melubangi kandang kayu dan bambu.

Hal ini menyebabkan pemilik Peci P’Rama mengalami kerugian yang sangat besar setiap bulannya dari kematian anak Kelinci tersebut.

Peci P’Rama belum menggunakan standar ukuran kandang yang sebaiknya digunakan dalam ternak kelinci pedaging, sehingga pemilik tidak mendapatkan hasil yang maksimal dalam beternak Kelinci pedaging.

Peci P’Rama tidak memiliki tata letak kandang yang layak dan standar.
Pengisian air minum untuk ternak masih manual per kandang, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pengisian airnya dan tidak terkontrol.

Kotoran padat (feses) dan urine Kelinci tidak dapat ditampung secara maksimal, hal ini dikarenakan kandang tidak memiliki tempat penampung kotoran padat (feses) dan urine.

Sedangkan kotoran padat (feses) dan urine Kelinci juga menjadi pendapatan tambahan dari Peci P’Rama.

Peci P’Rama belum melakukan kodefikasi/pemberian identitas pada  Kelinci pedaging yang dimiliki sesuai standar. Hal ini menyebabkan Peci P’Rama sebagai pelaku peternakan Kelinci pedaging mangalami kesulitan dalam mengidentifikasi kondisi dari ternak Kelinci yang dimilikinya.

Kodefikasi/pemberian identitas pada ternak Kelinci sangat diperlukan agar peternak memiliki database dari kondisi Kelinci yang dimilikinya, sehingga dapat mengantisipasi tingkat kematian dan kecacatan dari Kelinci tersebut.

Pengelolaan manajemen keuangan yang dilakukan oleh Peci P’Rama belum tertata dan terstruktur baik.

Solusi yang dilakukan oleh tim dalam menyelesaikan permasalahan mitra dalam beternak kelinci. Yakni meliputi perancangan dan pembuatan teknologi kandang kelinci.  Teknologi kandang Kelinci menggunakan material anti karat (kawat galvanis) yang tidak mudah rapuh, tempat kotoran Kelinci yang terpusat, tempat air minum ternak Kelinci yang terintegrasi dari satu wadah, kandang Kelinci akan terbagi atas 3 kategori umur Kelinci (kandang Kelinci indukan, kandang Kelinci siapan, dan kandang Kelinci sapihan).

Perancangan Sistem Informasi Peternakan Kelinci Unggulan Indonesia (SiNiCi Kudo) berbasis Mobile
Sistem informasi ini berfungsi untuk database Kelinci yang dimiliki oleh mitra Peci P’Rama dalam mengkodefikasi/pemberian identitas ternak Kelinci.

Sehingga mitra dapat mengidentifikasi berat badan dan mengontrol kondisi Kelinci dari lahir sampai dengan panen.

Peningkatan kualitas sistem pengelolaan keuangan Peci P’Rama.

Dalam Sistem Informasi Peternakan Kelinci Unggulan Indonesia (SiNiCi Kudo) Berbasis Mobile, selain informasi tentang Kelinci juga terdapat sistem pengelolaan keuangan yang tersistematis dalam sebuah sistem secara web dan online.

Sehingga, mitra mampu mengelola keuangan lebih tertata dan terkelola dengan baik dan sesuai standar pengelolaan keuangan.

Sementara itu menurut mitra Peci P’Rama (Nanda Budiarta Sabela) merasa bersyukur karena ada perbaikan dan peningkatan kondisi ternak.

“Kami mitra merasakan perubahan yang signifikan dalam peternakan Kelinci setelah perbaikan kandang Kelinci dan penerapan sistem Sinici Kudo yang dilakukan oleh tim PKM dari Universitas Widyagama Malang. Kandang kelinci yang lebih tertata dan bersih, berkurangnya kematian anak Kelinci yang baru lahir akibat dimakan oleh hama Tikus. Kami mampu mengidentifikasi dan mengontrol pertumbuhan Kelinci, serta tata kelola peternakan Kelinci yang lebih baik dan transparan,”: terangnya.

Ketua Pelaksana) yang juga dosen program studi D3 Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Malang, Arief Rizki Fadhillah, ST., MT. menuturkan harapan terkait kegiatan ini.

“Tim pelaksana berharap selalu bersinergi dan bekerjasama secara terus menerus dengan mitra Peci P’Rama,  sehingga peternakan kelinci ini mampu berkembang dengan pesat. Selain itu, kami berharap Peci P’Rama dapat menjadi pelopor peternakan Kelinci di daerah Kabupaten Tulungagung pada umumnya dan di Dusun Pecuk pada khususnya, sehingga perekonomian masyarakat di daerah sekitar meningkat dari hasil peternakan Kelinci,” pungkasnya. (Had)

Share: