Ikuti Kami di Google News

Kopi Janda Mandul alias Mantap Bedtul. (Hadl

MALANG NEWS – Terinspirasi pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak temannya menganggur, menjadikan Pemuda Sukun Kota Malang ini membuka usaha jualan Kopi Dampit.

“Iya, karena banyaknya teman yang jadi pengangguran akibat Covid-19. Saya total berlima urunan modal buka usaha Kopi Dampit. Jadi saya berinisiatif bisa membantu sedikit-sedikit,” tutur pemuda asal Sukun Kota Malang, Eko Prastyo memulai bercerita, Selasa (27/7/2021).

Seperti diketahui, bisnis minuman kopi seolah tak ada matinya. Berbekal nama brand yang unik Pemuda Sukun Kota Malang ini sukses memasarkan Kopi Janda Mandul ke seluruh Nusantara.

“Saya memberi nama brand produk kopi “Kopi Janda Mandul” alias Mantap Bedtul,” terang pemuda asal Sukun Kota Malang, Eko Prastyo.

Ia memulai usaha ini sejak November 2020. Alasan membuka usaha karena
butuh pemasukan tambahan, selain gaji sebagai karyawan swasta di Kota Malang.

Ia menjelaskan, bahan baku asli bibit kopi didapatkan dari saudara yang mempunyai kebun kopi di Jawa Barat, kemudian coba dikembangkan  bersama 5 temannya, dan menyewa lahan di Dampit.

“Kita proses semuanya di Malang Dampit. Karena histori tersebut, maka saya memberi nama produk Kopi Janda Mandul atau kalau dideskripsikan kopi Jawa Sunda Mantap Bedtul,” paparnya.

Hingga kini penjualan sampai ke Riau, Balikpapan, Mataram, Papua, Bali, Jember, Jakarta, Surabaya, Solo, dan Malang Raya. Untuk pemasaran sistemnya Kombinasi online dan offline.

Ia mengungkapkan, banyak manfaat mengkonsumsi Kopi. Yakni membakar lemak di tubuh, meningkatkan stamina,
meningkatkan fungsi otak, menambah energi, menurunkan risiko munculnya diabetes, mencegah demensia dan penyakit Alzheimer, menekan risiko munculnya penyakit Parkinson,  organ hati jadi terlindungi, membuat lebih bahagia, menekan risiko kanker hati, menurunkan risiko stroke, dan memperpanjang umur.

Ia menerangkan, jumlah karyawan ada 5 orang bekerja bersama-sama baik dari proses kebun sampai ke biji kopi yang diproses sampai kemasan dan pembuatan iklan secara bersama-sama.

“Kami awalnya mempunyai modal Rp 5 juta per orang, dikali lima, karena kami patungan terdiri dari 5 orang,” jelasnya.

“Ada rencana ke depan untuk pemberdayaan jika ada peningkatan omset dan permintaan pasar yang tinggi,” ungkapnya.

Kendala usaha yang dihadapi adalah banyaknya produk kopi, dan harga yang bervariasi. Kendala lain adalah untuk merangkul konsumen dan minimnya modal. Apalagi produk masih belum berlabel premium, karena harus menekan ongkos produksi dalam 1-2 tahun ini.

“Harapan saya semoga banyak diminati di semua kalangan, sehingga saya bisa memberdayakan SDM warga sekitar yang sekarang sedang mengalami dampak pandemi,” urainya.

Untuk omset rata-rata akhir-akhir ini
Rp 3 juta – 5 juta. Ia mengungkapkan, adanya pandemi malah meningkatkan omset. “Sangat, karena banyaknya kegiatan di rumah saja. Banyak yang tidak bisa ngopi di cafe,” tukasnya.

Harga tergantung varian. Kopi Original dipatok Rp 22 ribu, Kopi Lanang dan Liberika Rp 30 ribu, Kopi Sangrai Rp 25 ribu, dan Kopi Jahe Rp 35 ribu (ukuran 250 gram).

Untuk info produk bisa mengunjungi IG: kopi.janda.mandul. Sedangkan untuk pemesanan (pembelian) bisa menghubungi 085649883233. (Had)

Share: