Ikuti Kami di Google News

Sekretaris DPD PSI Kota Malang, Yudha Rachman Winarto, ST., MT. (Had)

MALANG NEWS – Realita akan banyaknya isoman yang dalam kondisi gejala berat akhirnya meninggal di Malang Raya, memantik keprihatinan dari berbagai pihak.

“Kami sangat prihatin akan adanya realita seperti itu. Yang katakan terpantau ya lewat media resmi maupun medsos. Bagaimana jumlah yang sebenarnya. Kami khawatir yang riil lebih banyak,” tegas Sekretaris DPD PSI Kota Malang, Yudha Rachman Winarto, ST., MT, pada Jumat (23/7/2021).

Yudha mengatakan, pihaknya juga menghimbau agar dana bansos terdampak segera digelontorkan agar beban tidak semakin berat.

“Kami sebenarnya lebih sreg memberikan komentar by data (berdasarkan data) yang valid dan akurat. Dan sebagai rakyat jelata saya susah mengakses,” urainya.

“Para pemimpin nantinya jangan bangga kalau dana Covid sisa padahal rakyat sekarang kesusahan dan sudah banyak korban. Pemimpin seharusnya total membantu rakyat,” paparnya.

“Berdasar riset pribadi, berkaca pada pengalaman tahun 2020 saat Pemda gak maksimal mencairkan dana Covid. Mereka bahagia banget, saat seolah masih punya sisa duit banyak saat Covid mereda, dan bisa membikin proyek pembangunan baik di kota maupun kabupaten,” terangnya.

“Saya bertanya dalam hati Apakah ada keengganan untuk total membantu masyarakat yang benar-benar butuh saat ini demi menyelamatkan kepemimpinan mereka sampai 2024,” imbuhnya.

“Memang bansos berpotensi membangkrutkan pemda. Tapi saat rakyat perlu apa dibiarkan mati karena rakyat membutuhkan obat, oksigen, makan, duit dan lain-lain. Padahal sumber uang negara dari rakyat juga,” ungkapnya.

“Sekarang ini banyak pasien meninggal karena tidak kebagian space di RS. Saya melihat belum ada tanda-tanda perbaikan layanan dari pemda. Banyak pasien Isoman akhirnya meninggal,” tukasnya.

“Ini semua sudah terjadi. Yang punya duit mati karena gak ada obat dan gak kebagian kamar RS, juga oksigen. Dan yang gak punya duit lebih ngenes lagi, Negara dan masyarakat yang mampu harus turun tangan. Kondisi darurat harus ambil langkah luar biasa yang serba cepat karena situasinya sudah force majeur,” pungkasnya. (Had)

Share: