Ikuti Kami di Google News

Darmaji, pemuda YouTuber sapi asal Gedangan. (Had)

MALANG NEWS – Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, kiprah Pemuda YouTuber Sapi asal Gedangan Darmaji terbilang menakjubkan, karena diharapkan bisa memotivasi generasi muda lainnya.

Tak terbayang dalam benak Darmaji, pria asal Gedangan Kabupaten Malang ini, yang kini bisa dibilang mengangguk sukses ganda. 

Yah, selain sukses sebagai peternak Sapi unggulan, juga dapat menangguk rupiah dari monetasi YouTube channelnya.

“Saya sejak tahun 2017 menjadi YouTuber. Peralatan ngeyutub milik sendiri karena memakai HP sendiri HP jadul yang biasa dipakai sehari-hari, Pada awalnya pengambilan gambar, editing, sampai setting di Youtube memakai HP, cuma akhir-akhir ini ada tambahan peralatan,” papar Darmaji, Sabtu (26/6/2021).

“Awalnya memakai HP jadul, seiring perkembangan memakai HP yang spek terbaru, dan ada tambahan Gimbal/ Stabileser dan mic clip on dan mic wireless,” tuturnya.

Ia menjelaskan alasan ngeyutub. “Pada tahun 2017 memang alasan bikin konten di youtube ingin membuktikan apakah benar konten creator dapat  Dollar. Lalu kontenku waktu itu gak laku karena berupa konten musik dan konten vlog keseharian dan wisata gitu. Lalu putus asa dan gak ngonten sama sekali setahun lebih. Kemudian setelah menikah dan pelihara Sapi, dan setiap pembelian Sapi saya vidiokan, setiap Sapi di kandang saya vidio aktivitasnya hingga perkembangannya dengan tujuan dokumentasi (recording). Tetapi lama-kelamaan memori HP penuh dan aku ingat punya akun Youtube. Lalu aku upload aja vidio dokumentasiku tadi dan ternyata banyak penonton, di komentar responnya baik, banyak request konten pembahasan lain,” katanya.

“Dan akhirnya saya turuti terus setiap permintaan penonton sampai berjalan 1 tahun Youtubeku cuma bertujuan sebagai dokumentasi aja. Dan ada saran dari Teman Youtuber untuk memonetesasi channelku, waktu itu aku gak langsung mau. Akhirnya dari beberapa ajakan dan saran aku mau mengajukan monetasasi langsung disetujui karena subscriber sudah 10 ribu,” tegasnya.

“Kalau dulu tujuannya, awalnya dokumentasi kandang dan Sapi-Sapiku tetapi sekarang berkembang menjadi lahan penghasilan,” urainya.

“Nama content dari Konten Youtube  Rojo Koyo Channel. Sesuai namanya, Rojo Koyo adalah sebuah kata filosofi Jawa dimana arti dari Rojo Koyo itu Hewan Sapi, Kambing, Kerbau. Dan mempunyai filosofi Rojo itu Raja Koyo itu kekayaan atau penghasilan, artinya Sapi itu adalah sumber penghasilan besar,” tambahnya.

Ia mengatakan ada unsur edukasi dalam kontennya. “Pasti, kita berusaha menyuguhkan konten edukatif di bidang ternak, dari berbagai narasumber,”: imbuhnya.

RONA RONA KEHIDUPAN

Selanjutnya Darmaji bercerita tentang rona-rona dan dinamika selama ngeyutub.

“Pada awalnya sangat dimusuhi (peternak lainnya). Wujudnya bisa berupa dicuekkin, bahkan pernah diusir saat liputan cek harga Sapi di Pasar. Namun sekarang Alhamdulillah keadaan berbalik, para pedagang mulai mengerti peran media untuk usahanya. Kalau dimusuhin pedagang offline ada sih.  Yang penting kalo aku sih gak merasa punya musuh. Semua saya anggap mitra,” terangnya.

BANYAK SUBSCRIBER

“Sebenarnya saya ada 2 akun youtube tentang ternak. Akun Youtube pertama bernama Rojo Koyo Channel dengan 156 ribu Subscriber dan saat Rojo Koyo Channel kena hack selama sebulan aku bikin konten di Youtube baru untuk menampung video yang harus diupload, Youtube kedua bernama Darmaji Rojo Koyo dengan 3,5 ribi subscriber,” imbuhnya.

“Alhamdulillah dua channel ternak sudah monet semua. Saya sungkan untuk menjelaskan. Patokan youtube itu kan kalo sebulan 1 juta viewers itu ± Rp 15 juta, nah viewersku naik turun sih. Di 2 juta sampai 3 juta viewers,” tandasnya.

KOMUNITAS, PANDEMI dan PEMBELI

“Alhamdulillah Kami se-Indonesia ada Persatuan Youtuber Sapi, kami dibawah naungan APPSI (Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia) di Team Media APPSI ini Saya satu-satunya Youtuber Sapi dari Malang,” jelasnya.

“Saat pandemi adanya channel membantu sekali, karena pada musim pandemi orang  lebih sering beraktivitas online termasuk pantau harga Sapi sekaligus beli Sapi,” ungkapnya.

“Pembeli lewat online terjauh dari luar pulau di Batam. Yang pernah beli lewat online dari seluruh Kota di Pulau Jawa hampir semuanya sudah pernah kita layani, untuk yang di luar pulau kita pernah melayani ke Batam, Palembang, Kalimantan, NTB,” urainya.

AJAK MILENEAL JADI PETENAK SAPI

“Kalo gerakan mengajak secara terstruktur terorganisir tidak ada ya. Cuma di dalam konten kita selalu ada motivasi buat para pemuda, dan sekarang bisa diamati peternak Sapi bukan orang tua saja melainkan banyak sekali peternak milenial baik untuk bidang usaha maupun untuk hobi kontes,” ungkapnya.

Ia bersyukur bisa swadaya dan mandiri mengelola ternak Sapi. Selama ini kontribusi bantuan dari Pemkab atau dinas terkait belum ada. Alhamdulillah Kami bisa mandiri dan swadaya. Pernah saya menemui Kepala Dinas Peternakan, harapan saya konten ini mendapat tempat disana, tetapi ya hanya gitu aja,” paparnya.

“Harapan saya ke depan adalah menjalankan YouTuber dan peternakan. Ya keduanya, karana saya sadar Youtube mungkin bisa redup sewaktu waktu, jika peternakan InshAllah akan terus eksis selama manusia butuh susu dan daging. Silahkan yang merasa kepo konten saya bisa kunjungi https://youtu.be/x78n7U9nE84,” pungkasnya. (Had)

Share: