

MALANG NEWS – Empat terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di wilayah Jawa Barat diamankan. Terkait hal itu Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan, memberikan sorotan sepak terjang teroris tersebut.
“JAD sendiri merupakan kelompok teroris yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka rata rata adalah eks NII dan eks FPI yang tidak sabar menunggu perang tiba. Sebab dalam pemahaman NII saat ini adalah dalam kondisi perang, tapi kok enggak perang-perang, akhirnya banyak dari mereka bergabung ke JAD,” tukas Ken Setiawan, Sabtu (19/6/2021).
Sekilas info, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di wilayah Jawa Barat dalam tiga hari terakhir.
Ada tiga terduga teroris yang ditangkap di Pengandaran, pertama inisial T alias AU, kemudian RAH alias BM, dan SU alias SUK.
Kemudian, Densus juga menangkap satu terduga teroris atas nama DR alias AQD dari jaringan JAD di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.
Negara Islam Indonesia merupakan organisasi politik yang diproklamirkan oleh SM Kartosuwiryo pada tahun 1949. Saat ini kelompok NII tidak dianggap tidak bahaya oleh negara karena dinilai hanya faham saja atau masih di pemikiran saja alias belum melakukan, padahal sejatinya NII memiliki dasar pemikiran radikal di Indonesia.
“Bila kelompok NII dibiarkan, dan mantan NII tidak digalang pemerintah, maka diprediksi kasus terorisme tidak akan pernah berakhir, ibarat buah dipetik dari pohon, tapi akarnya tidak dicabut, maka tiap musim akan berbuah lagi,” pungkas Ken Setiawan. (Had)