Ikuti Kami di Google News

Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI, Abdul Kadir Jailani. (Had)

MALANG NEWS – Bursa kandidat Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga, bakal menggelar kongres pada 3 Juli 2021 mendatang menghangat.

Hal ini dipicu kemunculan salah satu calon Ketua Umum Khofifah Indar Parawansa, mengantongi rekomendasi bodong dari Pengurus IKA Komisariat Fakultas Hukum Unair.

“Kami tidak pernah membahas apalagi mengusulkan nama Khofifah untuk jadi Ketua Umum, karena Pengurus IKA Komisariat FH tidak pernah mengadakan rapat atau menyampaikan info apapun kepada kami yang selama ini riel bergerak untuk Alumni FH,” tegas Ketua IKA FH Jabodetabek, Didik Sasono Setyadi, Rabu (16/6/2021).

Seperti diketahui, tercium aroma busuk dalam proses menuju Kongres IKA Airlangga yang bakal digelar pada 3 Juli 2021 mendatang.

Salah satu calon Ketua Umum Khofifah Indar Parawansa, mengantongi rekomendasi bodong dari Pengurus IKA Komisariat Fakultas Hukum Unair.

Menurut Didik Alumni FH Unair hanya mengusulkan satu nama  yaitu Abdul Kadir Jailani Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu. Usulan ini didukung lebih dari 500 alumni FH UA di seluruh Indonesia dan diasporanya di Luar Negeri.

“Saya tidak tahu pengurus IKA  Komisariat FH itu dapat wangsit darimana,” urai Didik.

Didik mengakui pada 11 Juni pada acara Halal Bihalal yang diselenggarakan IKA FH Jabodetabek, Ketua IKA Komisariat FH menyebutkan satu nama yang tidak dikenal di kalangan alumni untuk dicalonkan, namun langsung mendapatkan reaksi ketidak setujuan dari mayoritas yang hadir di Halal Bihalal tersebut.

“Makanya kemudian kami meminta masukan alumni dari angkatan 60 an, 70 an hingga yang millenial apakah mereka mendukung Abdul Kadir Jailani yang juga hadir pada acara tersebut untuk menjadi calon,” Imbuh Didik.

Tidak diduga ternyata dukungan sangat luar biasa, hanya dalam dua hari ada sekitar lima ratus alumni mendukung.
“Pada 14 pagi kami mengirimkan dukungan dan usulan untuk mencalonkan Kadir pada Ketua IKA Komisariat FH UA via WA, dan dijawab oke dan agar selanjutnya diurus administasinya oleh Sekretaris,” kata Didik.

Namun ketika malam hari 14 Juni 2021 yang diajukan malah nama Khofifah. “Ini namanya slintutan. Ini cara-cara yang kampungan dan tidak gentle. Ini penyakit lama yang memalukan di institusi alumninya sering bicara demokrasi, keterbukaan, aspiratif, moralitas dan lain-lain,” terang Didik.

Didik meminta pengurus, segera mengoreksi kesalahannya dengan mencabut rekomendasi yang cacat tersebut dan menugaskan utusan untuk hanya mengusulkan nama Abdul Kadir Jailani sebagai calon yang memang berasal dan didukung alumni Fakultas Hukum, bukan malah mengajukan calon dari Fakultas lain.

Sekilas informasi, mendekati Kongres X Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UA) Surabaya pada 3 Juli 2021, nama-nama banyak yang masuk sampai sekarang ada empat calon yang akan maju yang akan memperebutkan 118 suara dalam Kongres.

Setelah nama Dimas Oky Nugroho (Tim Ahli Menko Perekonomian RI) dan Totok Lusida (Ketum DPP REI), kini muncul nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Selain itu, juga muncul nama Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI, Abdul Kadir Jailani. (Had)

Share: