MALANG NEWS – Event bergengsi Sound of Borobudur yang bakal digelar pada 24 Juni 2021 nanti, banjir support, mulai dari petinggi legislatif dan menteri turut memberikan sokongan.
“Nilai-nilai yang ada pada warisan budaya, seperti Candi Borobudur bisa menjadi acuan dalam menghadapi tantangan di masa kini. Sama halnya dengan empat konsensus kebangsaan, seperti UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga memiliki nilai-nilai yang bersumber dari budaya masa lalu dalam peradaban bangsa ini,” tegas Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat., SS., MM, Kamis (14/6/2021).
“Nilai kebhinekaan, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat dan berbagai nilai-nilai yang berkembang pada peradaban masa lalu, merupakan sejumlah nilai yang diwarisi para leluhur, yang hingga saat ini masih relevan untuk dijadikan jalan keluar dari sejumlah problem yang dihadapi bangsa saat ini,” tuturnya.
“Karena itu, upaya mengkaji kawasan cagar budaya Borobudur sebagai pusat musik dunia merupakan inisiatif yang harus didukung bersama. Demikian pula gagasan menjadikan Borobudur sebagai inspirasi untuk menarik ‘gerbong’ sektor lainnya, tentu akan memiliki dampak besar pula. Gagasan ini merupakan angin segar yang memberi harapan kita bangkit di tengah pandemi,” imbuhnya.
“Tiga hal penting yang harus dilakukan dalam pelestarian cagar budaya, yaitu perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Ketiga hal tersebut secara keseluruhan harus dirangkum dalam sistem pengelolaan yang baik.
Dengan dasar pemikiran itu, Candi Borobudur dimungkinkan menjadi subyek yang membawa setiap orang menjadi lebih empati, produktif dan kreatif. Sehingga candi ini akan bisa kembali menjadi sumber inspirasi, ilmu pengetahuan, spiritual, kultural dan religiusitas,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM RI, Drs. Teten Masduki turut memberikan dorongan.
“Sound of Borobudur telah dimainkan dengan sangat megah, fenomenal, dan menggetarkan jiwa. Ini sangat bagus untuk membangkitkan semangat bangsa, bahwa sejak abad ke-8 kita sudah menjadi pusat musik dunia. Menurut saya Sound of Borobudur memiliki potensi luar biasa untuk hadir sebagai lokomotif kebudayaan nasional, akarnya sudah jelas, dan mampu menyuarakan pada dunia. Dari sini terlihat posisi Sound of Borobudur yang sangat strategis, memunculkan awareness, kebanggaan, membangun peradaban, dan akan berdampak ekonomi,” tandas Teten Masduki.
“Bayangkan apabila alat-alat musik dari Borobudur ini dipasang di seluruh kedutaan besar kita di seluruh dunia. Tentu Sound of Borobudur akan dibaca dunia sebagai salah satu potret keluhuran dan ketinggian budaya nenek moyang kita. Sound of Borobudur akan menjadi jiwa bagi Borobudur itu sendiri
Saya akan ajak Sound of Borobudur untuk tampil tahun depan dalam kegiatan internasional, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah di Forum G-20,” tukasnya.
“Kementerian Koperasi dan UKM siap berkolaborasi untuk mendorong dan mengawal Sound of Borobudur dalam membawa perubahan ekonomi, khususnya bagi masyarakat di sekitar Borobudur,” pungkasnya. (Had)