Ikuti Kami di Google News

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, saat memberikan keterangan kepada awak media di Mapolres Batu. (Dian)

MALANG NEWS – Berkaitan atas laporan para korban melalui via Hotline Polres Batu, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, menguatkan aduan alumnus Sekolah SPI Kota Batu atas dugaan kekerasan seksual, baik fisik, verbal maupun eksploitasi ekonomi yang diduga dilakukan oleh founder Sekolah SPI Kota Batu.

“Salah satunya tujuan kami ke Polres Batu, juga untuk sebagai bahan penguatan aduan yang dilakukan para alumnus Sekolah SPI,” beber dia.

Arist juga mengatakan, bahwa saat ini koban-korban yang mengadu melalui Hotline Polres Batu sudah ada sekitar 40 anak.

“Jadi dari 40 anak ini, yang masih aktif di Sekolah SPI delapan anak,” ungkapnya.

Dirinya juga berharap, atas kedatangan dirinya ke Kota Batu, akan semakin banyak para alumnus yang melakukan pengaduan terkait dengan dugaan kekerasan seksual tersebut.

“Harapannya, setelah kami datang ke Polres Batu, bagi anak-anak maupun alumnus Sekolah SPI Kota Batu, yang mengetahui dari media, bisa langsung ikut melaporkan juga. Jadi tidak perlu takut, karena kami akan melindungi,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, usai mengunjungi Polres Batu, Arist kemudian menuju Omah Kumpul bertemu Koalisi Children Protection Malang Raya, untuk membahas soal dugaan kekerasan seksual di Sekolah SPI Kota Batu tersebut.

Selanjutnya, Arist mengunjungi Pemkot Batu yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman, No.507, Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu untuk bertemu Wali Kota Batu, guna membahas hal yang sama. (Dian)

Share: