Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Cerita inspiratif kali ini mengupas tentang perjalanan Widya Ayu Eka Putri Saputro (24), yang dulu berjualan mie instan kini sukses menjadi Leader di Perusahaan Pialang Berjangka.

“Kenapa memilih jualan pop mie waktu itu? Maka jawab saya bingung, passion dimana masuk komunitas kerja yang berhubungan dengan kuliah. Teknik kimia di pabrik meskipun bukan passion tapi belajar. Terus ngelamar di bank tapi gak tembus,” terang Widya Ayu Eka Putri Saputro, memulai ceritanya, Jumat (28/5/2021).

“Trus di komplek daerah rumah, kebetulan buka kolam renang di Abdurahman Saleh kebetulan papaku pengurusnya,” imbuh perempuan yang akrab dipanggil Widya ini.

JUAL MIE REBUS

“Pah boleh gak buka warung disitu. Awale gak boleh soale kolam renangnya baru, takut e kotor. Trus nyoba olshop. Aku cari barang murah trus jual lagi ternyata gak berhasil. Berjalan cuma 3 bulan. Gak berhasil aku nombok terus mas,” tutur alumnus D3 Teknik Kimia. UPN Veteran Yogyakarta ini.

“Setelah itu aku dapat info dari papaku. Bisa buka tapi gak boleh dibangun. Jadi aku disediain 2 meja. Dan aku ditarget cuma boleh jualan beberapa dus pop mie biar sampahnya gak membludak. Dulu cuma pop mie dan minuman mineral. Terus ngrebus air e gak pakai kompor, tapi magic jar. Kadang setengah hari habis dibatasi,” urai perempuan yang berdomisili di Pakis Kabupaten Malang ini.

“Terus aku nyetok banyak habis itu gak ada masalah yang penting harus jaga kebersihan pembeli di sekitar yang buang sampah sembarangan. Jadi aku yang ngambilin,” imbuhnya.

“Terus aku lobi papaku. Pah boleh gak bangun warung disitu biar stok disitu. Waktu itu aku punya motor. Jadi harus bolak-balik ngambil barang di rumah dan kulakan. Satu hari 4 kali. Berjalan 6 bulan. Sempat merekrut orang di pertengahan jalan,” tukasnya.

PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DAN FILOSOFI IKAN SALMON

Setelah berjualan pop mie, Widya mencoba info pekerjaan lain.

“Terus dapat info dari postingan teman. Awalnya juga gak ngerti karena ada tekanan sekitar akhirnya semua dilamar. Dengan background aku,  gak ngerti perusahaan apa. Akhirnya liat orang sukses akhirnya kepo dalam perusahaan itu. Dan aku beranikan  keluar dari zona nyaman,” ungkapnya.

“Kalau menjadi orang besar harus merubah karakter. Kalau kita nilai diri kita belum sukses berarti ada yang salah dari diri kita, berarti kita harus keluar dari zona zaman hidup kita. Aku koreksi nih karakter diriku gimana sih. Aku pendiam, pemalu, cool, bodo amat ya ngikutin arus aja,” tambahnya.

“Dan aku baru tau kenapa Ikan Salmon harganya bisa mahal. Karena dia berenangnya melawan arus,” tegas Widya serius.

“Dan hingga akhirnya setelah kerja di BPF (Bestprofit Future) selama 1 tahun 2 bulan. Alhamdulillah aku bisa menempati posisi Senior Bisnis Manager atau Leader,” paparnya.

“Harapannya? Kebanyakan anak jaman sekarang instan mikirnya. Karena mereka melihat hasilnya seseorang daripada proses seseorang. Yang harus mereka pelajari dari proses karena untuk mencapai hal yang besar gak bisa dengan cara instan,” tandasnya.

“Harapanku untuk anak muda jaman sekarang yang kita harus lihat kalau kita mau sukses, kita lihat hasilnya seseorang terus kita lihat prosesnya seperti apa. Karena di dunia ini ada yang langsung mereka nikmati hasil besar kalau mereka anak pejabat. Kalau untuk yang biasa-biasa saja harus liat proses seseorang yang sukses. Jadi jangan berfikir sukses bisa langsung dipetik. Karena buah apel yang masak tumbuh dari bibit. Jadikan orang-orang yang kita sayangi dan orang yang membenci kita sebagai motivasi,” pungkasnya. (Had)

Share: