Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Delapan kandidat presidium MW (Majelis Wilayah) KAHMI Jatim telah disahkan. Mereka masing-masing, Bawon Adi, Agus Mahfudz, Badrus Zaman, Ali Mufthi, Imam Nasrulloh, Nur Muhyidin, Nugraha Hadi Hidayat, dan Nyadin.

Perhelatan Musyawarah Wilayah ke-V Korps Alumni HMI (KAHMI) Jawa Timur, masih tiga hari lagi. Mulai 28-30 Mei 2021 di Magetan. Namun kandidat koordinator presidium mulai mengerucut.

Sebagai organisasi tempat berhimpunnya intelektual potensial alumni berbagai kampus, KAHMI telah membuka pola pemahaman baru. Tentang bagaimana sumbangsih para alumni ini dalam pembangunan dan pemberdayaan di Jawa Timur ini.

Maka, koordinator presidium nantinya, diharapkan sosok yang memiliki visi nyata. Salah satu kandidat yang didorong Majelis Daerah adalah Nugraha Hadi Kusuma, putra dari KH. Mohammad Abdul Ghoffur (alm) aktifis yang selama ini intens bergerak di garis depan dakwah.

Sekarang posisinya sebagai Pengasuh PP Taman Pendidikan Islam Nurul Huda Kota Malang. Saat ini juga mendapat amanah sebagai Wakil Ketua LPCR Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Nugraha memiliki cara pandang dan gambaran aksi nyata KAHMI ke depan. Yaitu KAHMI Jatim Berdaya dan Berbuat,

“KAHMI adalah gambaran berhimpunnya para intelektual potensial dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Maka di dalamnya ada ide dan gagasan yang harus diapresiasi dengan baik melalui program dan basis anggaran yang sistematis,” kata Nugraha mantan Ketua PAO Badko HMI Jatim, Rabu (26/5/2021).

Nugraha menyampaikan, strategisnya keberadaan KAHMI, bisa dirasakan oleh publik. Jika programnya mampu bersinergi dengan kebutuhan rakyat dimana KAHMI berada.

“Majelis Daerah dan Majelis Wilayah perlu dipertajam sinerginya. Umpamanya pola distribusi kader. Membutuhkan database perkaderan sehingga memudahkan MD mendapatkan akses yang adil. Sehingga semua mendapatkan kemanfaatan dari keberadan KAHMI,” ujar Nugraha.

Nugraha menambahkan, bahwa keluasan wilayah Jawa Timur dari Pacitan sampai Banyuwangi, dari Sumenep sampai Blitar membutuhkan strategi yang matang untuk membangun paradigma baru KAHMI Jatim yang berdaya.

“Sebaran alumni HMI di Jawa Timur yang luas membutuhkan presidium KAHMI yang tangguh. Serta pengurus yang solid dan kompak. Secara segmentasi, dibutuhkan cerminan keIslaman berarti ada ulama. Cerminan keIndonesiaan dibutuhkan Politisi, Birokrat, Pengusaha dan Akademisi. Semua yang berkumpul di Muswil ini adalah konstruksi kokoh KAHMI. Maka Koalisi ide dan Strategi adalah titik temu untuk kebaikan KAHMI bersama,” kata alumni UM ini.

Dukungan, lanjut dia, tentunya dari Majelis Daerah yang luar biasa sampai hari ini dengan kesamaan ide dan cara pandang. Kesamaan tentang harapan, kesamaan dalam suka duka bersama dan terpenting adalah eksistensi KAHMI mampu dirasakan adik-adik HMI di seluruh Jatim.

“Optimal membantu menghantarkan terbentuknya lima kualitas insan cita HMI. Serta sinergi bersama dengan semua presidium. Kita pilih dan terpilih dalam Muswil di Magetan ini,” ujar Nugraha, Ketua Jipolmu Jawa Timur ini.

Nugraha yakin, Muswil ini menuju kualitas yang prima. Dengan gambaran kedewasaan berkompetisi, kerja panitia yang optimal, dukungan positif dari berbagai pihak dan Kerjasama semua elemen KAHMI.

“Insyaallah Muswil ini sukses bagi semua,” pungkasnya. (Had)

Share: