MALANG NEWS – Seminggu jelang akhir Ramadhan, setidaknya ada dua berkah penyemangat dalam menghadapi Covid-19, dan enam langkah solusi untuk menekan angka kematian.
“Alhamdulillah ada dua berkah penyemangat dalam menghadapi Covid. Yaitu stok baru vaksin telah tiba. Dan angka kesembuhan yang melonjak,” tegas Wakil Ketua Satgas Covid NU Malang Raya, dr. Umar Usman, MM, pada Minggu (2/5/2021).
Lima Klaster Baru
Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Tanah Air meningkat ditandai munculnya berbagai klaster Corona di berbagai tempat.
Pertama yakni klaster perkantoran. Kedua, klaster bukber. Ketiga, klaster tarawih di Banyumas. Keempat, klaster mudik di Pati, dan kelima klaster takziah di Semarang.
Sejumlah faktor yang melatarbelakangi munculnya lima klaster Covid-19 dalam sepekan. Salah satunya ketidakdisiplinan masyarakat dalam prokes.
Dalam kasus klaster tarawih di Banyumas, dilaporkan 51 orang tertular Covid-19 usai satu orang jamaah tetap berangkat ke masjid meski sedang sakit Corona.
Selain aktivitas tarawih, buka puasa bersama di bulan Ramadhan juga perlu menjadi perhatian. Meski buka puasa bersama tahun ini dibolehkan, protokol kesehatan tetap harus dijalankan.
“Kuncinya kita kembali kepada mengurangi kerumunan atau pengumpulan massa. Ya lewat social atau physical distancing,” terang pria yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang ini.
6 Langkah menekan angka kematian
Pria yang juga alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini mengatakan, berdasar data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada stagnasi dalam persentase kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia.
Sejak Februari 2021, persentase angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air tetap berada di angka 2,7 persen. Stagnasi angka kematian ini harusnya dapat diturunkan dengan tidak ada peningkatan angka kematian, atau peningkatannya tidak lebih tinggi dari tren kasus positif.
“Ada enam (6) langkah yang dapat dilakukan untuk menekan angka kematian,” tukas pria yang dijuluki Dokter Rakyat ini.
Pertama, deteksi dini kasus Covid-19 yang dapat dilakukan masyarakat berdasarkan inisiatif ataupun pemerintah yang terus menggalakkan surveilans kasus termasuk upaya kontak tracing.
Kedua, upaya manajemen klinis yang bisa dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan rujukan Covid-19.
Ketiga, peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan, dengan mengkonversikan pelayanan kesehatan umum menjadi pelayanan darurat Covid-19 sesuai kebutuhan.
Keempat, meningkatkan upaya pendayagunaan tenaga kesehatan yang kompeten dan terpoteksi dengan baik.
Kelima, peningkatan aksesibilitas terhadap alat kesehatan dan obat-obatan melalui pemerintah.
Hal ini untuk menjamin, bahwa setiap masyarakat mendapat akses obat yang terjangkau serta mendapat fasilitas pendukung sesuai tingkatan penyakitnya yaitu tanpa gejala, gejala sedang, ringan atau kritis.
Keenam, upaya vaksinasi yang dapat dilakukan pemerintah menyusun prioritas vaksinasi berdasarkan analisis risiko yang cermat dan presisi.
“Kesimpulannya adalah bahwa berbagai upaya menekan angka kematian melingkupi, upaya mencegah terjadinya penularan maupun pencegahan terhadap infeksi,” kata pria yang juga Ketua PC NU Kabupaten Malang ini.
Berkah Vaksin Tiba
Dikabarkan telah tiba vaksin Covid-19 sejumlah 6.000.000 dosis dalam bentuk bahan baku atau bulk yang berasal dari Sinovac Biotech Ltd., dan 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi atau vial dari Sinopharm China National Pharmaceutical Group.
Dengan kedatangan vaksin tahap kesepuluh ini, maka total ada 65.500.000 dosis vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk) dari Sinovac; dan 8.448.000 dosis vaksin dalam bentuk jadi (finished product) dari Sinovac, Sinopharm, dan COVAX/GAVI facility (AstraZeneca).
Kedatangan vaksin merupakan bentuk konsistensi Pemerintah dalam mengamankan pasokan vaksin secara bertahap di dalam negeri, di tengah situasi dimana negara-negara di dunia berupaya mendapatkan vaksin.
Vaksinasi nasional adalah salah satu upaya dalam mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Disaat bersamaan, pemerintah memastikan terus melakukan 3T, testing, tracing, treatment.
Terlebih lagi, saat ini terdapat beberapa negara yang sedang menghadapi gelombang kedua atau second wave dan bahkan gelombang ketiga atau third wave penularan Covid-19 yang mengakibatkan kembali terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19. Untuk itu, diingatkan, semua pihak bersama-sama berupaya agar kejadian tersebut tidak terjadi di Indonesia.
“Jangan kasih kendor. Walaupun vaksinasi telah dilakukan, kita tidak boleh terlena. Kita tidak boleh lengah, harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk keselamatan seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (Had)