MALANG NEWS – Pedalang Muda Ki Ardhi, jadi Penyambung Lidah KH Agus Sunyoto – Meski telah berpulang, namun kepergian KH Agus Sunyoto meninggalkan banyak hal positif yang takkan habis dikenang dan selayaknya dilestarikan generasi penerus bangsa.
Ki Ardhi Poerboantono, adalah seorang pedalang wayang kulit dari Bumi Arema yang giat menyampaikan pesan-pesan moderasi dari almarhum KH Agus Sunyoto. Tak heran, jika Ki Ardhi dijuluki penyambung lidah KH Agus Sunyoto.
Saat mendalang, Ki Ardi selalu menyampaikan pesan dari gurunya itu. Diketahui, KH Agus Sunyoto merupakan guru besar bagi Ki Ardhi.
“Beliau ulama moderat, kiai yang sangat mumpuni mencakup berbagai disiplin ilmu,” kata Ki Ardhi, pada Sabtu (1/5/2021).
Pria peraih penghargaan Pemuda Pelopor Seni Budaya Nasional 2019 itu menerangkan, KH Agus Sunyoto memberi spirit tersendiri baginya untuk meneruskan dakwah-dakwah yang sejuk dan dapat diterima semua kalangan.
KH Agus Sunyoto, bagi Ki Ardhi, memang telah meninggal dunia. Namun, spirit dan karya-karya serta warisan keilmuannya masih tetap terasa.
Saat mendalang, ia selalu menyampaikan pesan Romo KH Agus Sunyoto. Beliau meninggalkan ajaran-ajaran dan spiritual yang NU banget. Ia nyantri ke mendiang. Saat mendalang, ia menyampaikan fatwa dan maqolah dariny, terkait pembenahan sejarah terutama Walisongo di Nusantara.
Walisongo, lanjutnya, seperti yang disampaikan KH Agus Sunyoto adalah fakta sejarah. Kiai Agus mengajarkan melalui buku dan forum diskusi, bahwa kehidupan Walisongo itu realita, bukan khayalan semata.
“Pengorbanan para Walisongo itu sangat besar,” tegas dalang peraih Duta Seni di ajang festival theater lintas benua di Manchester, Inggris pada 2010.
Selama mendalang, ia juga mensyiarkan tentang kehidupan beragama yang saling mencintai satu sama lain serta indahnya hidup dalam beragama.
Ia mengaku sering menerangkan, tentang kehidupan Walisongo sebagai jejak masuknya Islam di Indonesia. Artinya, peran seni dan budaya tidak lepas dan justru sangat melekat pada sisi masuknya Islam di bumi Nusantara.
“Agama keluhuran di Nusantara seperti yang dijelaskan, beliau (KH Agus Sunyoto) itu tidak gampang Islam masuk di Nusantara tanpa ikhtiar kebudayaan. Sehingga bisa diterima dengan baik oleh masyarakat,” tuturnya.
Pedalang kelahiran Malang, 24 Juli 1982 ini membawa pertunjukan wayang kulit dengan konten-konten kearifan lokal, termasuk ajaran Walisongo.
“Saya sampai bikin wayang Pancasila sakti. Itu niatnya menghadirkan kembali nilai Pancasila di masyarakat. Itu saya mohon pangestu kepada beliau. Beliau guru mulia. Kami semua terpukul atas kepergian beliau,” ungkapnya.
Almarhum KH Agus Sunyoto bagi Ki Ardhi Dalang, merupakan sosok tokoh NU dan ulama yang zuhud. Sejarawan dan juga Ketua LESBUMI PBNU itu tekun menulis dan menelorkan banyak karya, di antaranya adalah buku Atlas Walisongo yang karyanya begitu fenomenal dan menjadi rujukan masyarakat. (Had)