Ikuti Kami di Google News

Wakil Ketua Satgas Covid NU Malang Raya, dr. Umar Usman, MM. (Had)

MALANG NEWS – Memasuki pertengahan Ramadhan di pandemi ini, setidaknya ada sejumlah kabar baik, dan 5 hal antisipatif yang perlu dilakukan untuk menghalau virus Covid-19.

“Alhamdulillah berkah Ramadhan di pandemi ini, ada sejumlah kabar baik. Meski kita juga harus menerapkan lima (5) hal untuk mengantisipasi persebaran Covid,” tutur Wakil Ketua Satgas Covid NU Malang Raya, dr. Umar Usman, MM, pada Minggu (25/4/2021).

ZONA MERAH NIHIL

Berdasarkan data  Satgas Covid-19 Jatim,  kasus aktif Covid-19 di Jatim saat ini terus menurun. Kasus aktif (Covid-19) di Jatim sampai akhir Maret 1.998,  terus turun, pada Januari lalu sempat 8 ribu.

Hingga Selasa (30/3/2021), jumlah kasus kumulatif positif Covid-19 di Jatim mencapai angka 139.245 kasus. 1.998 kasus di antaranya masih aktif atau dalam masa perawatan.

Persentase pasien Covid-19 yang sembuh di Jatim mencapai 91,46 persen setara  127.360. Sedangkan angka kematian kasus Covid-19 di Jatim sebesar 7,10 persen setara 9.887 kasus.

“Turunnya kasus ini berdampak dengan zonasi dan sudah satu bulan lebih, tidak ada kabupaten/kota di Jatim yang masuk zona merah,” terang pria yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang ini.

Sebanyak 30 Kabupaten/Kota di Jatim masuk zona oranye Covid-19. Sisanya, sebanyak 8 Kabupaten/Kota masuk zona kuning. Ini selengkapnya :

– Zona Merah (0 Kabupaten/Kota)
– Zona Oranye (30 Kabupaten/Kota)
Kabupaten Kediri, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Kediri, Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kota Pasuruan, Kota Malang, Nganjuk, Ngawi, Kota Batu, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Madiun, Pacitan, Jombang, Kabupaten Malang, Jember, Situbondo, Kabupaten Pasuruan, Tulungagung, Kota Probolinggo, Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Lumajang, Lamongan, Banyuwangi.

– Zona Kuning (8 Kabupaten/Kota)
Gresik, Bangkalan, Pamekasan, Kabupaten Probolinggo, Bondowoso,
Tuban, Sampang, Sumenep.

ZONA HIJAU KABUPATEN MALANG MENINGKAT

Tidak ada zona merah maupun zona oranye penularan Covid-19 di Kabupaten Malang. “Hanya ada zona hijau dan kuning tidak ada zona oranye dan merah di Kabupaten Malang,” ujar pria yang juga Ketua PC NU Kabupaten Malang ini.

Zona kuning di Kabupaten Malang, lanjut dr. Umar, mengalami penurunan selama PPKM mikro.

“Namun, karena masih ada penambahan kasus positif Covid-19 di zona kuning membuat Kabupaten Malang hanya ada 4 kecamatan yang masuk zona hijau,” tukas pria alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

Empat kecamatan di Kabupaten Malang masuk zona hijau Covid-19 meliputi, Kecamatan Ngajum, Kasembon, Tirtoyudo, dan Tumpang.

Sedangkan yang masuk zona kuning terdapat 29 kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Ampelgading, Bantur, Bululawang, Dampit, Dau, Donomulyo, Gedangan, Gondanglegi, Jabung, Kalipare, Karangploso, Kepanjen, Kromengan, Lawang, Ngantang, Pagak, Pagelaran, Pakis, Pakisaji, Poncokusumo, Pujon, Singosari, Sumbermanjing Wetan, Sumberpucung, Tajinan, Turen, Wagir, Wajak, hingga Wonosari.

KASUS POSITIF KOTA MALANG TURUN

Dalam evaluasi PPKM oleh Pemprov Jatim dan forkopimda Kota Malang, diketahui jika jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 terus menurun. Kurva pertumbuhan kasus secara keseluruhan mulai melandai.

Tercatat, terdapat tujuh kasus penambahan kasus positif pada akhir periode PPKM Mikro VI ini. Jumlah ini sangat menurun daripada PPKM Mikro I sebesar 828 kasus. Status zonasi RT sampai 19 April, jumlah RT hijau sebesar 4.102 RT atau sebesar 95,9 persen dari total RT Kota Malang.

“Sementara, jumlah RT kuning tercatat sejumlah 171 RT. Jumlah ini mengalami kenaikan daripada data periode sebelumnya di 12 April lalu yang berjumlah 147 RT. Sedangkan RT dengan kategori orange dan merah tidak ada di Kota Malang,” urai pria yang juga senior KAHMI ini.

PPKM EFEKTIF DI BATU

PPKM Kota Batu menunjukkan hasil positif. Pemkot Batu merasa jika pelaksanaan PPKM ini telah memberi hasil positif. Terutama dalam pengendalian penularan Covid-19. Angka persebaran Covid-19 di Kota Batu menunjukkan penurunan.

Ada penurunan kasus dengan membandingkan sebelum PPKM dan saat PPKM. Jika sebelum PPKM, rata-rata angka terkonfirmasi positif ada 36 kasus per hari. Kasus menurun menjadi 20 kasus per hari saat PPKM jilid pertama.

“Hingga PPKM dua berlangsung, kasus turun menjadi 19,8 kasus. Tingkat kesembuhan naik menjadi 5,8 per harinya. Sebelum PPKM, tingkat kesembuhan hanya tercatat 4 orang per harinya. Pada PPKM II rata-rata jumlah kesembuhan malah turun menjadi 3 kasus perhari,” tukas pria yang dikenal dengan julukan Dokter Rakyat ini.

5 Antisipasi Covid

Belajar dari tsunami Covid di India, ada lima (5) tindakan antisipasi yang harus dijalankan. Pertama, pemerintah dan semua pihak harus menjalankan sosialisasi intensif protokol kesehatan dan masyarakat wajib menjalankan 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga jarak) secara baik.

Kedua, beberapa event besar yang melibatkan pengumpulan massa wajib diperketat. Ketiga, meski telah menjalani vaksinasi, masyarakat jangan kendor terhadap 5 M. Keempat, kegiatan tes dan telusur (test and Tracing) selayaknya ditingkatkan agar cakupan keterdeteksian meningkat.

“Kelima, perlunya antisipasi terhadap keberlangsungan vaksinasi, terkait adanya varian baru, semisal varian jenis B.1.617 yang disebut mutasi ganda selain varian B.1.1.7 dan lainnya. Vaksin yang sekarang masih efektif dan ketersediaan vaksin menjadi hal wajib,” pungkasnya. (Had)

Share: