Nasib korban sangat memilukan dan membuat hati trenyuh, jika menyaksikan kehidupan sehari-hari mereka.
Hal ini akan sangat terasa jika kita memperhatikan, ternyata banyak pula korban terdampak adalah guru atau pengajar sekolah yang berstatus honorer atau juga guru swasta.
Jangankan untuk memperbaiki rumah yang rusak terimbas gempa, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka pas-pasan.
“Ini perlu menjadi perhatian bersama. Ternyata sebagian korban gempa adalah menimpa rumah guru-guru di Dampit dan juga wilayah lainnya. Jangankan untuk beli semen atau membiayai perbaikan rumah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan. Hal ini utamanya karena honorarium mereka kecil sekali,” tutur Pengamat Pendidikan Malang Raya, Miskari, pada Rabu (21/4/2021).
Menurutnya, hal tersebut menyangkut sektor pendidikan. “Kita tahu bencana gempa banyak melanda keluarga di Kabupaten Malang. Kita juga harus fokus perhatian kepada pendidikan anak-anak,” papar pria yang juga Kepala Mts Azharul Ulum Dampit ini.
Ia menyebutkan, paling tidak Lembaga pendidikan perlu memahami peta dan memetakan keluarga terdampak. Sehingga diperlukan kebijakan relaksasi guna mengurangi beban pada orangtua dan siswa.
“Butuh digtratiskan, dikurangai atau bagaimana, perlu diperhatikan. Jadi para pendidik dan lembaga sekolah perlu melihat itu,” tukas pria yang juga koordinator bidang advokasi LP Ma’arif Kabupaten Malang ini.
Ia menjelaskan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah rumah guru banyak yang terdampak dan rusak parah.
“Kedua, pasti banyak guru yang rumahnya terdampak gempa. Anda tahu sendiri Guru SD, honorer, madrasah, honor minim jika rumahnya terdampak maka selayaknya ada perhatian dari induknya Kemenag atau lembaga swasta lainnya. Perlu dilakukan identifikasi, pendataan dan memberikan solusi atas hal ini,” imbuh pria mantan anggota DPRD Kabupaten Malang ini.
Miskari minta beberapa point untuk atensi dan solusi. “Kami ingin pemerintah dan pihak terkait memberikan atensi. Yang pertama, Pemerintah segera membangun gedung sekolah yang rusak dan kami memberikan apresiasi atas hal ini karena sudah berproses dilakukan. Kedua mohon perhatian kepada lembaga induk, untuk memberikan atensi atas nasib guru jika rumahnya terdampak. Gaji mereka sangat kecil, untuk beli semen saja gak mampu karena honor kecil,” urainya.
Atensi berikutnya diharapkan pihak sekolah juga memberikan perhatian kepada keluarga siswa-siswi yang menjadi terdampak bencana gempa.
“Point atensi lagi adalah semestinya pihak sekolah turut memberikan atensi dan bantuan kepada keluarga dan peserta didik jika menjadi korban gempa,” pungkasnya. (Had)
MALANG NEWS – Gempa berkekuatan 6,1 SR di Malang Selatan masih menyisakan duka mendalam bagi para korban.