Satu hal menarik yang menginspirasi, adalah keinginan mulia untuk menyisihkan sebagian hasil jualan untuk sedekah (berbagi) kepada sesama.
“Alhamdulillah banyak yang suka menu jualan Kami. Hasil uang jualan ini untuk sehari-hari dan untuk shodaqoh kepada sesama,” tutur (Habib) Muhammad Muhsin, pad Rabu (21/4/2021).
Ia menjelaskan, berbagai menu kuliner disajikan. “Ada nasi gila (nasi telor orak arik ayam suwir dan cabe) nasi goreng Arab (nasi goreng ayam telur cita rasa Arab),” paparnya.
Setiap hari Muhsin menjajakan jualannya di Jalan Gajayana Kota Malang, buka mulai sekitar Ashar hingga jelang buka puasa (Maghrib).
“Dari arah pertigaan Dinoyo kiri jalan sebelum Sardo. Kami buka cuma beberapa jam saja. Semoga dagangan kami bisa berkah, barokah dan maslahat,” ungkap dia.
Harga nasi gila dibanderol Rp 8.000 dan nasi goreng Arab Rp 10.000. “Kami berjualan mulai awal puasa. Ini menjadi pengalaman pertama karena tahun lalu kami tidak berjualan seperti ini,” ujarnya.
Warga merasa antusias, atas adanya penjualan berbagai penganan khas negara petro dollar tersebut.
“Alhamdulillah beberapa sudah mulai melihat dan mencoba. Harapan saya, agar bisa lebih ramai dan punya outlet sendiri,” pungkasnya. (Had)
MALANG NEWS – Berniaga kuliner kala Ramadhan dan Pandemi, menjadi pengalaman unik tersendiri bagi Habib Muda (millenial) Kota Malang satu ini.