Salah satu yang layak mendapat simpati-apresiasi, adalah kiprah sinergi
Komunitas Malang Resin Art dan Mbois Custom Works.
“Kami prihatin dengan pandemi. Namun Kami tak boleh menyerah. Jika kita bersatu, maka pasti bisa mengatasi keadaan. Kami mengadakan pelatihan resin art. Diharapkan, ini bisa menjadi peluang usaha saat pandemi bagi ibu-ibu rumah tangga,” tegas Yudha Esha Putra Arumraga Mentor dari Mbois Custom Works dan juga Koordinator dari teman-teman Resiner Malang Raya, Minggu (11/4/2021).
Seperti diketahui, telah digelar workshop resin art bareng komunitas Crafter Plat N berlokasi di Kebon Talent Mapping Joyogrand, Kota Malang, yang dimulai pukul 10.00 WIB-16.00 WIB.
Mengenal Resin
Secara sederhana, resin merupakan bahan utama untuk pembuatan fiberglass atau berfungsi sebagai pembentuk polimer.
Bahan ini berbentuk cair dan biasanya memiliki warna bening, meski ada pula resin dengan warna keruh.
Ada dua jenis resin di pasaran, yakni resin alami dan kimiawi. Resin alami merupakan getah yang berasal dari berbagai pohon, misalnya saja pohon conifer.
Sementara, resin kimiawi merupakan buatan pabrik yang khusus dirancang sebagai pengganti resin alami. Terlebih saat ini semakin sulit untuk mendapatkan resin alami di pasaran.
Sifatnya yang cair membuat resin dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan, atau sesuai dengan cetakan yang digunakan. Tentu saja agar resin mengeras diperlukan campuran lain, yakni katalis.
Cara Membuat Kerajinan Resin
Alat dan bahan yang diperlukan
untuk membuat pernak-pernik dari resin yakni Epoxy resin, Epoxy hardener atau katalis, cetakan silikon, wadah untuk mengaduk, misal mangkok, sendok atau sumpit, gelas ukur, bisa menggunakan pinset jika hanya membuat sedikit.
Setelah semua alat dan bahan siap, ikuti langkah-langkah berikut ini
Ambil mangkok, tuangkan resin dan katalis dengan perbandingan 10:1. Jangan mengukur bahan dalam gelas atau pinset yang sama. Aduk hingga larutan agak mengeras dan tunggu, hingga gelembung di dalamnya berkurang. Tuangkan ke dalam cetakan silikon dan tunggu hingga kering. Biasanya dalam waktu 24 resin sudah mengering sempurna.
Souvenir dan hantaran kado
Yudha menuturkan, hasil kreasi bisa jadi souvenir bisa jadi hampers atau hantaran kado dan lainnya.
Selanjutnya, hasil kreasi bisa dijual lewat online untuk accesories kecil-kecil. Kalau untuk meja resin, lebih sering pesanan dari luar negeri.
Yudha menjelaskan, dalam pelatihan ini menggunakan bahan cairan resin polyester dengan tambahan katalis untuk pengeringnya, dan resin epoxy dengan tambahan hardener untuk pengeringnya.
Alat-alat yang dipakai meliputi timbangan untuk mengukur jumlah bahan (resin), stik es, dan gelas plastik untuk mengaduk.
Peserta workshop adalah anggota Crafter Plat N. Sementara untuk pemateri yaitu Soeryo dari Inday Wood N Resin Art.
Turut serta pemateri Rochani dari Malang Resin Art dan Yudha Esha dari Mbois Custom Works.
“Manfaat dari diselenggarakan acara ini menambah pengetahuan tentang seni kerajinan berbahan resin. Dan tujuan kegiatan membagi ilmu tentang seni kerajinan resin dengan harapan mencetak banyak perajin seni resin art,” imbuhnya.
Antusias dan bersemangat
Peserta sangat antusias karena mendapat ilmu baru tentang resin art.
“Waw ternyata resin art itu menyenangkan, saya bisa berkreasi sesuai keinginan saya,” terang Mira asal Kota Batu.
“Hmmm gak nyangka cangkang kerang dan pasir pantai bisa jadi kerajinan alas gelas atau coaster gini,” ujar Tata asal Sawojajar Kota Malang.
“Saya jauh-jauh dari Surabaya memang kepingin bisa gimana caranya bikin kerajinan resin yang unik,” jelas Angel asal Surabaya.
Berbagi Ilmu, Buka Peluang Usaha
“Harapan dari giat ini kami selaku Resiner Malang ingin membagikan sedikit ilmu tentang resin art, dan semoga ke depannya banyak tercipta perajin-perajin resin yang punya keunikan tersendiri,” imbuh Yudha.
Ia menuturkan, kegiatan ini akan diadakan secara rutin. “Kelanjutan acara ini mungkin kita akan rutin mengadakan kegiatan semacam ini, agar banyak menciptakan lapangan kerja baru di dunia resin art dan lainnya,” pungkasnya. (Had)
MALANGNEWS – Saat ini masih banyak kelompok kalangan (komunitas) yang sukarela berkreasi, mencari peluang usaha baru bagi sesama di tengah pandemi.