Festival yang digelar di halaman Kantor Kelurahan Rampal Celaket ini, dihadiri Iwan Mahendra dan Arief Budiarso Anggota DPRD Kota Malang, Ahmad Mabroer Camat Klojen, Dian Kuntari Kabid Kebudayaan Dikbud, Fitria Noverita Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Disporapar.
Selain itu, juga dihadiri Ki Demang Ketua Forkom Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang, serta Sabardi Lurah Rampal Celaket yang masing-masing hadir didampingi stafnya.
Dalam Festival Pesona Rampal Celaket kali ini, menampilkan semua ragam macam potensi kesenian yang di kelola oleh Pokdarwis Kampung Satrio Turonggo Jati, yang ditempatkan di Sanggar Krida Budaya Kelurahan Rampal Celaket.
Tak pelak, acara itu menarik minat masyarakat sekitar untuk menyaksikan dan berpartisipasi lewat berbagai bentuk apresiasi.
Nanang Gustanto, Ketua Pokdarwis Satrio Turonggo Jati mengatakan, jika kegiatan tersebut ditujukan untuk mengenalkan budaya dan ekonomi kreatif lokal.
“Kegiatan ini selain mengenalkan budaya, juga mempromosikan ekonomi kreatif daerah Rampal Celaket,” kata Gustanto, Minggu (11/4/2021).
Adapun tampilannya meliputi Tari jaranan kreasi judul Logro Elo – Elo, Tari Zapin, Tari Cucak Hijau, Tari Gandrung, Tari Enggang, Atraksi puluhan Pencak Silat Pagar Nusa. Selain itu, juga ada hiburan lainnya seperti Keroncong Celaket, Campur sari, Dangdut Koplo.
Dalam sambutannya, Fitria Noverita Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Disporapar menyampaikan, bahwa gelaran festival tahun ini merupakan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk melawan keterpurukan pandemi Covid-19.
“Event dapat di gelar dimana saja, agar ada putaran ekonomi asal panitia mengawal protokol kesehatan secara ketat. Saya melihat ada pameran senirupa, kerajinan, serta kuliner dengan ratusan penonton yang menyertai event ini,” tambahnya.
Di sela acara, Ki Demang Ketua Forkom Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang menyampaikan, dulu festival Kampung Rampal Celekat petama di gelar tahun 2010.
Ya, itu merupakan festival skala kampung pertama sebagai event wisata di Kota Malang,” ungkap dia.
Kemudian sekarang ini, lanjut Ki Demang, di ikuti dan di contoh oleh kelurahan maupun Kampung tematik lainnya di Kota Malang.
“Sehinga, tahun ini ada 40 event festival pariwisata yang di selanggarakan oleh 21 kampung tematik sek Kota Malang,” tandas pria yabg bernama asli Isa Wahyudi Penggagas Kampung Budaya Polowijen kepada awak media.
Pewarta: Decky Rachmanda
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius
Baca Juga:
