

“Kami sangat mengapresiasi Ibu Krisdayanti selaku Wakil Rakyat Anggota DPR RI Komisi IX melalui program ini, sehingga ke depan melalui program-program yang ada dapat meningkatkan kesejahteraan dan penghargaan bagi para Perawat dan Tenaga Kesehatan lainnya”, tutur Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Prof. Dr. H. Nursalam, M.Nurs (Hons), Jumat (9/4/2021).
Pahlawan tanpa tanda terima
Guru Besar Keperawatan Universitas Airlangga ini menyampaikan pentingnya peran perawat. “Peran Perawat di tengah situasi pandemi saat ini sangat prioritas dibutuhkan, belum lagi disusul berbagai kejadian bencana yang saat ini terjadi,” tuturnya.
Menariknya muncul istilah Perawat adalah Pahlawan tanpa tanda terima.
“Para Perawat harus tetap selalu tangguh, tetap menjalankan peran dan selalu waspada agar tidak ikut menjadi korban. Ada istilah kalau Guru adalah Pahlawan tanpa tanda jasa, akan tetapi jika Perawat ini Pahlawan tanpa tanda terima,” paparnya.
Sekilas informasi, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kabupaten Malang, mendapatkan bantuan beasiswa melalui Krisdayanti Scholarship Program Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS), kepada para Anggota Perawat Kabupaten Malang yang telah dinyatakan lolos seleksi.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Malang Lulus Condro T., S.Kep. Ns., MSi. menyampaikan, bahwa acara ini berlangsung selama empat hari mulai Selasa (6/4/2021) sampai Jumat (9/4/2021) secara daring, dan luring offline di Kampus II Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang yang diikuti sejumlah 40 peserta.
“Kegiatan pelatihan ini merupakan agenda rutin program kerja Diklat DPD PPNI Kabupaten Malang. Gayung bersambut adanya Program KD Scholarship sangat bermanfaat bagi para tenaga kesehatan dalam rangka upgrade keilmuan dan meningkatkan skill kompetensinya khususnya di wilayah Kabupaten Malang, karena Kabupaten Malang ini merupakan wilayah resiko tinggi terjadinya bencana dan angka kesiapsiagaan masyarakat kita masih tergolong rendah,” jelasnya.
Anggota Perawat Kabupaten Malang sejumlah 4.738 orang masih perlu banyak ditingkatkan keilmuannya, dalam rangka mengantisipasi kejadian kegawatdaruratan maupun bencana alam di Wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Peduli Akan Nasib Perawat
Sementara itu, Krisdayanti yang bertepatan sekaligus memperingati Hari Kesehatan Dunia ini langsung hadir secara offline merasa bangga dan mengapresiasi para tenaga kesehatan di Malang raya ini.
Krisdayanti Scholarship Program Pelatihan BTCLS ini bekerjasama dengan HIPGABI (Himpunan Perawat Gawat Darurat Bencana Indonesia) Wilayah Jawa Timur, merupakan bentuk upaya tindak lanjut saat kegiatan reses dan serap aspirasi sebelumnya di Dapil Jawa Timur V Malang Raya ini.
“Kami banyak sekali menemukan tenaga kesehatan dengan status non-ASN yang berjuang melawan Covid-19 di situasi pandemi saat ini tidak dapat melaksanakan sertifikasi profesi BTCLS ini. Setidaknya dengan adanya program ini dapat membantu beban para tenaga kesehatan khususnya di Malang Raya ini,” terangnya.
Hal senada disampaikan Dr. Sriyono, M.Kep.Sp.KMB. Ketua HIPGABI Jawa Timur. Pihaknya sangat mengapresasi.
“Kami mengapresiasi kepada Ibu Krisdayanti yang peduli terhadap para tenaga kesehatan kita. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi para wakil rakyat lainnya, sehingga ke depan program ini dapat dilaksanakan secara kesinambungan dan merata di berbagai daerah lainnya. Kami bersama instruktur pelatihan beserta Organisasi Profesi berkomitmen akan selalu berkolaborasi guna memberikan dukungan dan siap berjuang bersama, dalam rangka memerangi pandemi Covid-19 ini maupun preparedness mengantisipasi kejadian kegawatan maupun kondisi bencana yang terjadi,” tuturnya. (Had)