Ikuti Kami di Google News

Ramadhan Pambayung Khalfani
Mahasiswa Fisip Unair Ramadhan Pambayung Khalfani. (Had).
MALANG NEWS – Harumkan nama Universitas Airlangga, mahasiswa FISIP menyabet penghargaan Internasional di Istanbul Youth Summit 2021.


Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Ramadhan Pambayung Khalfani sukses menyabet penghargaan The Most Outstanding Presentation dalam Istanbul Youth Summit (IYS) 2021.

IYS 2021 merupakan konferensi tingkat tinggi untuk pemuda internasional yang digelar oleh Youth Break the Boundaries Foundation.

“Pencapaian ini tidak hanya sebatas kerja keras yang timbul dari dalam diri, namun juga atas dasar dukungan, dorongan, dan doa restu dari orang di sekeliling saya. Yang justru menstimulus saya untuk lebih mengembangkan diri dengan meraih sebuah prestasi,” tegas Ramadhan Pambayung Khalfani, Selasa (30/3/2021).

Alumnus SMAN 9 Surabaya yang pernah mengikuti Latihan Kader I LK HMI di komisariat FISIP Airlangga pada semester kedua ini, ingin memberikan pesan dan kesan positif bagi orang di sekelilingnya.

“Saya ingin memberikan pesan dan kesan positif bagi orang di sekeliling saya, dengan beritikad baik meraih prestasi. Selagi di masa muda, ingin menggunakan waktu untuk menjelajah dunia dengan prestasi. Singkatnya, karena sebuah prestasi yang akan mengantarkan kita untuk berkeliling dunia. Bagi siapapun dan dimanapun teman-teman berada, mari kita buktikan bahwa peran pemuda Indonesia bisa mendunia,” terang mahasiswa FISIP Unair angkatan 2018 ini.

5 Bulan, 4 Hari, 6 Mahasiswa

Unair mengirimkan delegasi sebanyak enam (6) mahasiswa untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan selama empat (4) hari 22 – 25 Maret 2021 di Istanbul, Turki. Sementara Ramadhan mengaku membutuhkan waktu persiapan selama 5 bulan untuk mengikuti ajang membanggakan ini.

Mahasiswa yang juga Menteri Hubungan Luar (Hublu) BEM UNAIR ini menyebutkan, dalam konferensi ini, para peserta dituntut untuk berdiskusi dan merumuskan suatu solusi untuk suatu isu yang ada di dunia, atau di negara masing-masing peserta.

Mengusung tema Public Leadership through The Crisis, Ramadhan menambahkan, bahwa peserta dari IYS 2021 ini diikuti oleh pemuda dari berbagai belahan dunia seperti Pakistan, Ekuador, Turki, Mesir, dan lainnya.

Meskipun datang bersama, pihaknya oleh tim panitia kemudian diacak untuk berkelompok dengan peserta lainnya dari luar negeri. Jadi, tantangannya adalah membawa isu-isu dari negara masing-masing dan diselaraskan bersama dalam presentasi kelompoknya.

Seri kegiatan IYS 2021 ini juga diramaikan oleh berbagai narasumber berkompeten dalam seri diskusi di hari kedua acara. Narasumber tersebut adalah seperti Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, Presiden Islamic Cooperation Youth Forum Taha Ayhan, dan Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar.

Untuk mengikuti IYS 2021 ini ia membutuhkan sekitar lima bulan sebelum waktu kegiatan. Hal utama yang harus dipersiapkannya adalah terkait penulisan paper sebagai kualifikasi untuk dapat mengikuti IYS 2021.

Jibaku Cari Sponsor, Nama Harum Almamater dan Pentingnya Leadership

Persiapan lainnya yang memeras keringat adalah terkait pencarian sponsor yang dapat mendanai perjalanannya ke kota Istanbul. Pada akhirnya dia mendapatkannya melalui person-to-person sponsor.

Paper yang ia tulis adalah mengenai solusi digitalisasi UMKM sebagai bentuk respon problema perekonomian Indonesia terhadap usaha mikro karena pandemi Covid-19. Ide saya ini nanti juga akan ditransformasikan ke dalam presentasi kelompok dalam hari ketiga acara.

Ide proyek yang mereka bahas dibagi menjadi tiga pilar, yakni Education, Health Mentality, dan Preneur. Dalam pilar edukasi, kelompok Ramadhan menjawab isu ketidaksetaraan akses dan kualitas pendidikan dengan meningkatkan kerjasama antar kota/kabupaten melalui konsep sister city. Sementara untuk Preneur, ide Ramadhan yakni digitalisasi UMKM diaplikasikan disitu.

Konferensi ini mendorong pemimpin masa depan yang akan menembus batas kemampuan untuk berdiskusi dan mengambil aksi dalam tema “Public Leadership through The Crisis”.

Pambayung berharap, keberhasilannya membawa nama harum Universitas Airlangga, bisa menjadi motivasi teman-teman mahasiswa lainnya di Universitas Airlangga, untuk selalu memberikan yang terbaik bagi kampus.

Menurut Ramadhan Pambayung, fokus YBB pada program IYS 2021 adalah untuk mentrasfer pengetahuan dan urgensi kepada kaum muda dalam regenerasi untuk kepemimpinan publik melalui krisis. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda saat ini akan memimpin posisi strategis di negara dan dunia.

Oleh karenanya, kata Ramadhan Pambayung, melalui program ini akan belajar lebih banyak tentang pentingnya kepemimpinan. Lebih daripada itu, para delegasi juga mendapatkan insight dari berbagai negara dan sangat membantu memperkuat jaringan di berbagai dunia.

Adapun delegasi berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Pakistan, Equador, Turki, Bangladesh, Mesir dan lainnya.

Giat Harian dan Pentingnya Digitalisasi UMKM

Di hari pertama, dilaksanakan opening ceremony, dimana para peserta disambut oleh penyelenggara acara dan ditutup dengan dinner bersama delegasi berbagai negara. Hari kedua, melaksanakan kegiatan panel diskusi, yang dihadiri oleh Billy Mambrasar staff khusus Presiden RI bidang pendidikan, Azis Syamsuddin Wakil Ketua DPR RI, Agus Khudlori special staff to the Deputy Governor of DKI Jakarta, Yunus Furkan Akbal, President of Young Musiad, Dr Jonni Mardizal, Expert of The Minister of Youth and Sport of The Republic of Indonesia, Taha Ayhan, President of ICYF, Ahmet Atabas, Head of Internasional Student Department of YTB Scholarship, Ahmet Selim Koroglu, Chief advisor of the president of the republic of Turkey.

Di hari ketiga, kegiatan presentasi sosial project. Dalam hal ini Ramadhan Pambayung membawakan sub-tema Government, dengan membahas secara detail permasalahan perekonomian Indonesia saat ini, khususnya UMKM.

Menurut Ramadhan Pambayung, dengan teori sebab akibat yang tak berujung, aktivitas UMKM pun ikut terpukul. Bukan lagi rahasia umum bahwa kondisi UMKM, terutama di skala mikro cukup rapuh karena pendapatan usaha berbasis harian dan tak menentu. Sektor ini juga mengandalkan belanja masyarakat.

Adapun, solusi yang ditawarkan Ramadhan Pambayung yang disampaikan melalui paper dan presentasi project adalah digitalisasi UMKM yang memegang stakeholder dengan beberapa korporasi lokal ataupun perusahaan multisektor.

Selain itu, di ranah grassroot, Ramadhan Pambayung juga memberikan usulan, upaya-upaya peningkatkan pembangunan ekonomi rumah tangga ibu-ibu janda, yakni dengan cara pembuatan produk fashion lokal yang dibantu dengan kreatifitas sang buah hati dari ibu-ibu janda. Yang nantinya akan dibantu dalam penjualan ke pasar bebas digital.

Kemudian di hari keempat adalah kegiatan awarding. Ramadhan Pambayung pun berhasil mendapatkan penghargaan “The Best Most Out-Standing Presentation”, yaitu menjadi juara 2 dalam event prestisius ini.

Daftar Prestasi

– Finalist of Business Plan Competition, PEC Expo, Universitas Airlangga (2020).
– Finalist of National Science Conference, KITA Brawijaya. Universitas Brawijaya (2020).
– Best Speaker 3rd National Science Conference, KITA Brawijaya. Universitas Brawijaya (2020).
– 1st Winner at Murattal Quran Competition (2019).
– 1st Wiinner at Hifdzil Quran 3 JuzCompetition.
Universitas Airlangga (2019).
– Big Five of National Debate. Polite, Universitas Brawijaya (2018).
– Best Speaker of National Debate. Polite, Universitas Brawijaya (2018). (Had)

Share: