Berkaitan dengan jalan yang rusak ini, warga setempat juga sudah pernah menyampaikan hal itu kepada Lurah Tlogomas Andi Aisyah Muhsin.
Selanjutnya, Andi Aisyah Muhsin langsung merespon dan menampung aspirasi dari warga masyarakat tersebut dan menyampaikannya Pemerintah Kota Malang.
“Jika memang belum ada kelanjutan pada perbaikan di jalan tersebut, kami bisa usulkan kembali,” kata dia kepada malangnews.id saat ditemui di kantornya, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pada Kamis (25/3/2021).
Menurut Andi, sebenarnya, perbaikan jalan di wilayahnya tersebut pernah diusulkannya sejak 2019. Namun, perbaikan yang dilakukan oleh pihak Pemkot ternyata hanya sampai Jalan Kecubung dan tidak sampai ke Jalan Terusan Kecubung.
“Lima bulan lalu pada Jalan Kecubung sudah baik jalannya, tapi pada Jalan Terusan Kecubung Barat masih belum jelas kenapa belum dilanjutkan,” ungkapnya.
Meski demikian, pihak dari Kelurahan Tlogomas ingin agar jalan tersebut diperbaiki. Bahkan, usulan itu juga sudah disampaikan kepada Pemerintah Kota Malang.
“Realisasi masih menunggu. Kami berharap kepada masyarakat, agar berprasangka baik, mungkin saja Pemerintah Kota Malang punya prioritas lain yang lebih penting,” tukas dia.
Meski begitu, lanjut Andi, jalanan tersebut memang butuh perbaikan. Dirinya mengakui, bahwa pihak Kelurahan Tlogomas tidak bisa memperbaiki sendiri kerusakan jalan itu.
“Dari Kelurahan hanya bisa sekitar Rp 10 juta untuk pembangunan-pembangunan, ya paling mentok hanya perbaikan parit dan got. Jadi kembali lagi ke Pemerintah Kota,” paparnya.
Sekadar diketahui, Jalanl Terusan Kecubung Barat menghubungkan Kelurahan Dinoyo dengan Kelurahan Tlogomas. Kedua kelurahan itu berada di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Jalan sepanjang 200 meter tersebut ramai dilalui warga maupun pengguna jalan lainnya.
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, kerusakan parah terjadi pada Jalan Terusan Kecubung Barat di depan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Kota Malang. Kerusakan itu berupa lubang dan retak-retak di permukaan jalan.
Bila hujan tiba, lubang-lubang jalan digenangi air. Lubang menjadi tidak terlihat oleh pengendara yang melintas.
Kerusakan terentang sekitar 20 meter. Kerusakan jalan ini sudah berlangsung lama, namun entah mengapa belum kunjung mendapat perbaikan.
Kerusakan-kerusakan di Jalan Terusan Kecubung Barat seringkali ditambal dengan pasir, namun hasil perbaikan seperti ini tidak akan bertahan lama.
Pewarta: Much. Asep Irwanto
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius
