Salah satu aktifitas tersebut semisal beternak Lele yang bisa menjadi tambahan penghasilan di saat pandemi, karena memberikan hasil yang lumayan.
“Saya menjalani ternak Lele, sejak pandemi tahun kemarin tepatnya Bulan November 2020. Dengan modal awal Rp. 2,5 juta. Jadi 3 kolam kecil dari terpal. Dana termasuk untuk beli bibit sampai membesarkannya dengan full pelet,” kata Rendy Marendra Putra Frankista, Selasa (23/3/2021).
Saat ini, ia menetap di Desa atau Dusun Sutri Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Sehari-harinya, ia menjadi perawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi sudah 3 tahun lebih.
Ia mengatakan, kendala saat ini masih belajar bagaimana cara untuk supaya tingkat kematian Lele saat dibesarkan dari mulai bibit sampai siap panen bisa berkurang.
Lebih unggul dari ternak lainnya
Ia menjelaskan, keunggulan beternak Lele. “Masa panen yang sangat singkat dibanding ternak ikan lainnya dan peminatnya dari kalangan atas sampai bawah,” imbuhnya.
Ia kini mempunyai kurang Lebih 3000 ekor Lele dan rencana mau menambah lagi membeli bibit dan membikin kolam lagi.
Ia menyebutkan, melakukan sinergi dengan teman sesama peternak Lele. “Ada teman juga partner bisnis per Lele an. Ini biasa kami berkolaborasi bersinergi berkontribusi untuk selalu mengembangkan bisnis UMKM Ini. Semisal panen Lele saya belum siap panen namun ada konsumen yang ingin membeli Kami bisa carikan ke teman bisnis lainnya. Kami juga menyediakan dengan harga yang sangat terjangkau dan sudah dibersihkan tinggal digoreng saja Lelenya. Jadi lebih higienis sehat dan tanpa ribet,” paparnya.
Ingin Berdayakan Warga Kurangi Pengangguran
Ia mengatakan, kendala selama ini adalah tingkat kematian Lele yang masih banyak. ” Masih belum bisa saya tekan begitu (angka kematian Lele),”
imbuhnya.
Untuk dementara ini penjualan hanya sebatas dari mulut ke mulut dan rekan kerja, tetangga dan teman kebetulan ia juga pekerja di swasta.
“Untuk pemasaran ya sistem dari mulut ke mulut. Saya jual online jika panen melimpah,” jelasnya.
Untuk sekali panen menebar kemarin 4000 bibit bulan November sampai sekarang laku penjualan sekitar 45 kg.
Rata-rata satu kilo isi 20 an ekor. Untuk hasil berupa uang sebesar Rp 900 ribu.
Ia menjelaskan, selama pandemi sementara ini tidak menjadi hambatan.
“Selama pandemi sementara ini tidak menjadi hambatan Saya untuk terus berusaha maksimal mengelola bisnis ternak Lele. Saya sangat ingin membantu orang lain, agar supaya dapat menekan angka pengangguran akibat banyaknya pekerja yang Di PHK,” urainya.
“Harapan semoga bisnis UMKM Ini dapat maksimal membantu masyarakat yang terdampak Pandemi yang sulit mencari pekerjaaan, dan juga dapat memasok hasil panen saya Ini bisa sampai ke pelosok Negeri atau bahkan sampai Luar Negeri,” pungkasnya. (Had).
MALANG NEWS – Memulai aktifitas baru saat pandemi, menjadi sebuah keunikan dan tantangan tersendiri bagi seseorang yang sudah memiliki pekerjaan tetap.