Ikuti Kami di Google News

Caption : ASIDEWI silaturahim koordinasi Basarnas. (ist)
ASIDEWI silaturahim koordinasi Basarnas. (Had).
MALANG NEWS – Agenda lanjutan keliling Nusantara Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) Celebrating Anniversary Desa Wisata Bangkit, berlanjut untuk mengunjungi kantor BASARNAS Provinsi Bengkulu.


Selain untuk melakukan silaturahmi, pada momen ini dilakukan koordinasi dengan Abdul Malik, S.Sos dan Siprandi, S.H, beserta tim, mengenai kapasitas dalam meningkatkan mitigasi bencana pada pariwisata desa di Provinsi Bengkulu.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya mengurangi risiko bencana, baik pembangunan fisik maupun penyadaran dalam meningkatkan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Selain itu, membentuk kesiapsiagaan seluruh pelaku desa wisata di Provinsi Bengkulu, yang dilakukan dengan berbagai pelatihan dalam menghadapi kondisi alam yang tidak menentu.

Sehingga, harapannya desa wisata memiliki kelayakan keamanan bagi para pengunjung, yang sudah diatur dalam Pasal 1 ayat 6 PP No 21. Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Medan ekstrim, penuh resiko

“Mengingat medan yang kita lalui adalah medan yang ekstrem dan penuh resiko, tim Ekspedisi 10 th ASIDEWI keliling Nusantara berkoordinasi dengan Kepala Kantor Basarnas Bengkulu dan diterima langsung oleh Kepala Kantor SAR,” kata Ketua Umum ASIDEWI, Andi Yuwono, Rabu (17/3/2021).

Ia mengatakan, ini adalah hari ke-10 tim berada di Sumatera, medan ekstrem pertama yang sudah dilalui adalah pengarungan sungai berjeram besar di Way besai Lampung Barat, sungai Seluma dan ngarai di kawasan hutan Seluma Utara.

Untuk hari ke depan akan melakukan pendakian gunung di kawasan TN Kerinci Seblat dan pemetaan beberapa air terjun.

“Kita juga akan mencoba JALUR MAUT di pertambangan emas terbesar di Sumbagsel yang melegenda, yaitu Trip Lebong Tandai dengan menggunakan MOLEX (mobil lori expres) sejenis kereta api dengan tenaga diesel dengan medan off road,” terangnya.

Ia menuturkan, selanjutnya tim menyeberang ke Pulau Enggano.

“Selanjutnya kita akan menyeberang ke Pulau Enggano 16 jam dari pelabuhan pulau Bai di Bengkulu. Kordinasi dengan pihak SAR sangat penting, karena ini bagian dari mitigasi perjalanan agar berjalan lancar dan tim selamat. Ini adalah ekspedisi dan perjalanan panjang ASIDEWI untuk menjelajahi negeri yang elok ini,” pungkasnya. (Had).

Share: