

Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof. Dr. Maskuri, M.Si, berharap muncul generasi penerus perjuangan mendiang yang sukses memajukan pendidikan dan menanamkan nilai Keagamaan Indonesiaan, dan Kecendekiaan.
“Kami berharap muncul pelanjut perjuangan beliau bisa meneladani dan mengembangkan kreatifitas dan inovasi yang beliau lakukan selama ini.
Beliau adalah tokoh muda yang sukses memajukan pendidikan, menanamkan nilai keagamaan, ke-Indonesiaan, dan Kecendekiaan,” tegas Maskuri, Senin (8/3/2021).
Seperti diketahui, Dr. Hasan Abadi M.AP, Rektor Unira Malang, yang juga Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Malang, dan Wakil Ketua PW Ansor Jatim telah wafat pukul 03.30 WIB, pada Senin (8/3/2021).
Maskuri menambahkan, adanya penerus diharapkan bisa memajukan institusi yang telah ditinggalkan, yang kini mulai berkembang dengan baik melalui sentuhan tangan dingin almarhum.
“Sehingga Institusi dan lembaga yang beliau tinggalkan tetap berkembang dengan baik. Agar langkah kita sukses, maka landasi perjuangan dengan niat yang tulus, jujur dan kebersamaan yang kuat sebagaimana beliau lakukan,” paparnya.
Humble, Santun dan Militan, itulah yg menjadi kesan sahabat sejawatnya, yakni Maskuri Rektor Unisma yg telah memelejitkan Unisma di akhir-akhir ini menjadi PTNU terkemuka.
Maskuri mengatakan, mendiang merupakan sosok yang humble, santun dan militan. “Dr. Hasan Abadi, M.AP adalah sosok orang yang humble, familier, ulet dalam bekerja, santun dan kader NU yang militan,” ungkapnya.
Maskuri mengatakan, diharapkan semua pihak bisa meneladani success story dari sosok mendiang yang diharapkan menjadi inspirasi untuk memajukan umat dan bangsa.
“Mendiang adalah tokoh hebat. Oleh karena, mengingat hingga beliau wafat masih memegang amanah sebagai Rektor UNIRA, Ketua LP Ma’arif Kabupaten Malang, dan Wakil Ketua Anshor NU Jatim. Diharapkan semua pihak bisa meneladani success story dan menjadi inspirasi untuk memajukan umat dan bangsa,” pungkas Maskuri.
Dedikasi tinggi
Sementara itu, Wakil Katib Syuriyah PW NU Jawa Timur, KH Romadlon Chotib, M.H, yang juga dosen Fakultas Ilmu KeIslaman UNIRA Malang, mengungkapkan pihaknya merasa kehilangan atas wafatnya mendiang.
“Atas nama ketua senat UNIRA, dengan meninggalnya sahabat Hasan Abadi, kami merasa kehilangan, beliau di UNIRA dedikasinya sangat tinggi, penuh inovasi, sangat kreatif dan semangat yang tinggi. Mudah-mudahan amal baik beliau diterima sebagai amal ibadah yang mulia disisi-Nya,” terangnya.
Kyai Romadhon mengungkapkan, mendiang dikenal mempunyai semangat tinggi dan disukai banyak pihak.
“Disamping beliau sebagai rektor UNIRA, juga sebagai Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Malang, dan juga sebagai Wakil Ketua GP ANSOR Jawa Timur. Lama mengabdi di lingkungan NU, sampai akhir hayatnya. Di NU juga semangatnya tinggi, tanpa pamrih, beliau sangat akrab dengan kader muda, bisa menghormati yang tua, ta’dzim dengan para kyai. Banyak disenangi sahabat, kawan, dan menjadi kebanggaan yang tua. Merupakan kader NU yang sangat potensial, makanya, banyak yang merasa kehilangan,” terangnya.
KH Romadhon mendoakan mendiang diakui sebagai santri KH Hasyim Asy’ari dan masuk surga. “Selamat jalan Mas Hasan Abadi, semoga amal baik dan keihlasanmu di NU menjadi wasilah atau lantaran Anda bisa ndereaken Muassis NU mbah Kyai Hasyim As’ari, bisa bertemu, diakui sebagai santrinya, yang InshaAllah selamat dari siksa, masuk surga Allah SWT,” tegasnya.
Cerdas, Idealisme Tinggi
Terkait berita ini, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim atau LPBI NU Kabupaten Malang, Rurid Rudianto, menuturkan, mendiang dikenal sebagai sosok anak muda cerdas, dan idealisme tinggi.
“Hasan Abadi adalah sosok anak muda cerdas, idealisme tinggi dan sedikit keras kepala. Saya kenal sejak saya jadi aktifis NU maupun LSM. Beliau adalah teman saya, teman kluyuran, teman sesama aktifis, dan teman seperjuangan. Sering bersama-sama, sebelum punya apa-apa. Makan bareng, suka tidur di kantor NU Kota Malang, dan suka tidur di lokasi dimana Kita melakukan aktifitas,” tandas Rurid Rudianto. (Had).