Ikuti Kami di Google News

Sri Utami
Sri Utami, warga Kota Batu tetap bertahan jualan Pempek Palembang di tengah pandemi. (Had).
MALANG NEWS – Berjualan sejak setahun lalu Pempek Palembang, seorang warga Kota Batu bertahan saat pandemi.


“Tempat usaha kami beri nama outlet BUNDA. Usaha ini buka sejak setahun lalu,” tutur Sri Utami, pada Rabu (3/3/2021).

Seperti diketahui, saat pandemi ada beragam kondisi potret dunia usaha di berbagai wilayah dunia.

Ada yang bangkrut, ada yang kolaps, ada yang tiarap, dan ada yang tetap bertahan dan bahkan ada yang semakin maju.

Aura positif dan menyemangati, tampaknya berhembus dari potret dunia usaha bidang kuliner, yang hingga kini tetap bertahan meski digempur pandemi.

Bangkitnya Kewirausahaan Rakyat

Adanya geliat ekonomi dari pelaku usaha menengah di sekitaran Jalan Brantas Kota Batu, setidaknya memberi spirit baru kebangkitan semangat kewirausahaan rakyat di tengah kurva pandemi yang mulai melandai.

Salah satu usaha yang tetap eksis dan berupaya maju adalah usaha kuliner Pempek (Empek-empek) dan Lumpia, milik Sri utami yang setiap harinya buka di Jalan Brantas Kota Batu.

Ia menceritakan modal awal usaha Rp 400 ribu. Ia menjual Pempek Palembang, Lumpia Rebung, Ronde, dan Tahu Walik.

Untuk Ronde harganya dibandrol Rp 5 ribu per porsi, Lumpia Rp 10 ribu per porsi: isi 3 pict, Tahu walik pedas Rp. 10 ribu/porsi: isi 4 pict, Tahu walik original Rp 10 ribu/porsi: isi 5 pict, dan Pempek Palembang Rp 12 ribu/porsi.

“Kami hanya melayani penjualan ya disini. Masih belum membuka layanan delivery atau pesanan,” tukasnya.

Ia menjelaskan, omset sebulan mencapai Rp 1 juta. “Adanya pandemi berpengaruh pada omset yang menurun. Saya berharap, pelanggan bertambah banyak dan omset juga meningkat. Bagi yang ingin membeli produk monggo mampir di Jalan Brantas no 29 Kota Batu, atau kontak di 081938839499,” pungkas Sri Utami. (Had).

Share: