“Untuk sekarang saya menggeluti usaha jasa SEO dan kaos. Saya belajar dari tutorial dan bertemu banyak pengusaha, jadi saya bertanya tentang kegagalan sampai kesuksesan,” tandas Owner DnD Group, Yaafi Ramadan, Sabtu (30/1/2021) memulai bercerita.
Ia mengatakan, menekuni usaha mulai tahun 2020 bulan Februari. “Sebelumnya juga pernah. Tetapi tidak totalitas karena masih disambi dengan kuliah organisasi dan lain sebagainya,” terang Ramadan.
Ia menjelaskan, kali pertama menjalani bisnis ternak. “Kali pertama menjalani bisnis ternak. tapi gatot (gagal total),” urainya.
Ramadan mengungkapkan, modal saat itu ia ternak cacing di Yogjakarta dengan modal Rp 100.000.
“Saya tergiur oleh hasilnya dan pasar luas. Karena cacing bisa dimasukkan ke beberapa lini seperti kosmetik dan obat,” tukasnya.
Ia saat ini sedang membangun CV dengan aneka usaha. “Sebenarnya untuk sekarang saya sedang membangun CV. Nantinya akan menaungi beberapa usaha,” imbuhnya.
Ia mengaku enjoy dalam menjalankan usaha. “Unsur enjoy? emm. Lebih nyaman jika melakukan apa yang diinginkan. Karena tujuan saya berbisnis bukan untuk menjadi kaya raya, tapi menjalani hidup bebas finansial,” ungkapnya.
Ia merasa saat ini masih seperti Superman. “Untuk saat ini saya masih jadi Superman. Saya mencoba mengerjakan sendiri. Mulai dari oprasional produksi sampai packing,” jelasnya.
Adanya pandemi tidak mempengaruhi usaha Ramadan. “Pasti dengan adanya pandemi, cukup berdampak. Untuk pengaruhnya saya tidak bisa sebut berapa persen karena saya mulai menggantungkan penghasilan di kaos pas banget saat mulai pandemi. Jadi tidak bisa dibandingkan sama yang sebelumnya,” terangnya.
Terkait kiat eksis, Ramadan mengaku harus knowing yourself dan memahami social awareness.
“Untuk kiat eksis ya adaptasi. Pertama, pahami siapa diri Anda, intinya knowing your self (self awarness) dan social awarness sih itu kuncinya. Karena keadaan apapun kalau mengetahui diri sendiri dan lingkungan sekitar sudah cukup untuk beradaptasi,” urainya.
Pemberdayaan
Ramadan mengatakan Februari akan membuka kesempatan magang. “Pemberdayaan, iya jelas. Bulan Februari 2021 saya membuka magang untuk Siswa SMK dan Mahasiswa di rumah. Harapan bisa berdampak ke lingkungan melalui jalur pendidikan, karena saya juga tertarik di bidang mengajar atau pendidikan,” tegasnya.
Hingga kini sudah terdaftar ada 8 orang magang. “Alhamdulillah sudah ada 8 orang yang fix. Dari SMK Arjuna 2 Malang, SMK Widyagama, dan Universitas Muhammadiyah Malang,” tandasnya.
Ramadhan menguraikan, ia berbisnis di bidang fashion, retail, dan edukasi. Ia mengaku kini sudah mengalami kemajuan.
“Alhamdulillah saya sudah memiliki mesin kaos sendiri, dan beberapa aset tidak bergerak. Di tahun 2021 membuka tempat magang, dan pertengahan tahun ritel InshaAllah jalan,” paparnya.
Untuk ekspansi, ia menjelaskan ingin melakukan ke vertikal produk. “Untuk ekspansi lebih ke vertikal produk dan jasa, artinya produk fashion cuman kaos aja tidak yang lainnya (celana, jaket, tas). Lebih ke nambah produk yang tidak linier dengan fashion,” terangnya.
Ramadhan prihatin karena pandemi menimbulkan banyak PHK. “Banyaknya pengangguran? Sebelum pandemi juga banyak. Mungkin ini kan memperparah. terpuruknya ekonomi secara makro juga dirasakan belahan dunia manapun, banyak toko tutup, dan PHK juga pasti bertambah,” paparnya.
Untuk solusi bertahan, adalah adaptasi.
“Jika ditanya untuk solusinya tidak lain juga tidak bukan yaitu beradaptasi. Yang kedua tetap berusaha dan berdoa. Think before Act, tapi jangan banyak think aja, nanti gak action action. Lakukan yang terbaik saja,” tukasnya.
Meskipun masih dilanda bencana pandemi, Ramadhan optimis sukses.
“Harapan ke depan, yah yang terbaik untuk Kita semua saja. Karena meskipun ini merupakan bencana, belum tentu ini bencana untuk semua orang. Bisa saja ini cara Tuhan menaikkan derajat Kita dengan cobaan dan bencana,” pungkas Ramadhan. (Had).
MALANG NEWS – Jalani kehidupan kala pandemi tetaplah harus optimis dan bersemangat. Berawal dari bisnis ternak yang gagal total, kini Ramadan, millenial Kota Malang, sukses menekuni usaha kaos dan membuka kelas magang di tengah pandemi