

“Sebenarnya usaha sablon kaos ini sudah saya mulai sejak 2017. Sampai sekarang usaha terus berkembang walaupun musim Covid kayak gini,” tegas millenial asal Turen, Aditya liqhyu di tempat usahanya di Jalan LA Sucipto No 51, Blimbing, Kota Malang, Selasa (19/1/2021).
Aditya mengungkapkan, ia bersyukur karena mempunyai pengalaman dalam hal pemasaran produk kaos sablon selama beberapa tahun.
Ia menjelaskan, sempat menekuni usaha clothing tahun 2013. “Saya sempat ikut indie cloth di Surabaya. Waktu itu nama brandnya Overhigh,” tukas Aditya.
Ia mengatakan, untuk usaha sablonan ini rencana diproduksi untuk klotingan sendiri. “Sampai akhirnya beberapa customerku yang di kerjaanku dulu itu mencari aku dan milih garap di aku. Mungkin karena sudah enak nyaman nyambung dan akrab. Akhirnya buka sablonan saja,” jelas Aditya.
Utamakan On Time
Menurut Aditya harga produknya relatif terjangkau dengan mutu yang baik.”Harga start dari Rp. 65 ribu minimal order 1 lusin/12 pcs. Kita menyediakan jenis sablon Plastisol, discharge, plascharge, tapi lebih dominan plastisol. Tidak hanya kaos, kita juga menerima sablon jaket, hoodie, zipper, jaket parasit, dan lain-lain,” imbuh Aditya.
Terkait rencana ke depan, ia mengatakan berupaya menambah kapasitas agar lebih besar dan membuka lapangan kerja lebih banyak.
“Intinya melebarkan sayap. Sekarang ada karyawan 2 orang. Keunggulan kita dari segi on time pengerjaan. Kita maksimal bisa mengerjakan 100 kaos per hari. Kalau memang ada deadline yang mepet biasanya lembur yang penting on time karena kepercayaan Kita sudah janji sama orang. Orang yang menghargai waktu sama seperti menghargai dirinya sendiri,” urai Aditya.
Aditya mempunya jiwa optimisme yang tinggi. Maka ia turut memberikan motivasi untuk terus berkarya mencapai kemajuan.
“Jangan takut mencoba kalau mau bikin usaha buat saja. Karena rezeki sudah diatur sama yang diatas. Karena kalau penjual pasti ada pembeli. Sudah hukum alam itu. Silahkan bagi yang ingin mengetahui lebih jauh produk saya bisa melihat-lihat di Instagram di @Helleonindustry,” pungkas Aditya. (Had).