

“Banyak dari anggota kita yang kehilangan pendapatan, apalagi tidak diadakannya acara wisuda di kampus-kampus. Sedangkan masih banyak tukang foto kita yang bergantung pada momen-momen tertentu seperti itu,” ujar Ketua Paguyuban Fotografer Malang, Apis, Kamis (31/12/2020).
Seperti diketahui, tepat di penghujung tahun, ada yang menarik dilakukan komunitas kreatif di Kota Malang ini. Bukannya kluyuran, tapi menyusun resolusi bisnis di tahun 2021.
Sekilas informasi, belakangan pemerintah memberlakukan pengetatan kembali mengantisipasi pergerakan masyarakat dan kegiatan pengumpulan massa dalam rangka menekan persebaran Covid-19 di Kota Malang, khususnya pada masa liburan pergantian tahun.
Hal itu mengundang simpati dari Yayasan Fatihurrohmah yang mempertemukan paguyuban “tukang foto” ini dengan stakeholder potensial.
“Mumpung masih jarang ada event, kita ajak mereka isi waktu dengan hal-hal positif, seperti pelatihan atau bussiness matching dengan stakeholder,” kata Ketua Yayasan Fatihurrohmah, Abdul Rochman.
Rochman menjelaskan, kegiatan semacam ini selaras dengan Program Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri yang sedang dia jalankan, bersama Kementerian Ketenagakerjaan dalam merespon kondisi masyarakat yang rentan menganggur. Dia berharap, acara ini dapat mengupgrade kapasitas fotografer lokal dan memperluas jaringan kerjanya.
Dukungan DPRD
Apresiasi juga datang dari Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika yang berkesempatan menemui peserta kegiatan. Berbagai peluang kerja ditawarkan termasuk penguatan kelembagaan paguyuban.
“Profesi tukang foto ini tak kalah mulia, sampeyan juga pencetak sejarah, karena yang selalu mengabadikan peristiwa-peristiwa penting,” terangnya.
Made juga mengharap, pelaku kreatif mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi, serta bersiap akselerasi nantinya ketika situasi sudah normal lagi selaras dengan tujuan acara ini.
Hadir pula Abud dari Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Malang (KNPI), serta praktisi fotografi Yusuf Munthaha. (Had).