Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang juga tokoh masyarakat Bajulmati Shohibul Izhar, dalam sinau bareng dan konservasi alam tersebut menyampaikan, bahwa Dusun Bajulmati menjadi langganan genangan air sungai Bajulmati saat musim hujan tiba.
Menurutnya, hal tersebut karena di Dusun Bajulmati terdapat muara sungai Bajulmati yang ketika hujan selalu meluap.
“Muara ini, menjadi titik pertemuan antara air laut dengan air tawar di Sungai Bajulmati. Jika demikian, air muara menggenang kerumah warga, khususnya RT 41 ini,” kata pria yang karib disapa Izhar ini.
Selama banjir terjadi, lanjut dia, belum pernah menimbulkan dampak yang signifikan bagi warga setempat. “Untungnya, belum sampai menghanyutkan rumah warga,” ungkapnya.
Masih kata Izhar, masyarakat Dusun Bajulmati sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan banjir.
“Upaya dilakukan dalam bentuk penanaman mangrove. Oleh karena itu, masyarakat Gajahrejo khususnya pemuda yang tergabung dalam Komunitas Lepen Adventure, melakukan gerakan penanaman mangrove untuk mengurangi luapan air sungai,” tegasnya.
Terakhir, Izhar menyampaikan, Kader HMI Unira harus turut berkontribusi terhadap masyarakat Bajulmati dalam pembangunan peradaban ke depan.
Senada dengan Izhar, Ketua Umum HMI Cabang Malang Komisariat Wahid Hasyim, Ivan Cahyo menyampaikan, perlunya tindakan-tindakan seperti konservasi bagi mahasiswa, khususnya kader HMI yang mana mengutip pesan Bung Tomo.
“Harapan masyarakat Indonesia, karena dengan bertindak langsung akan mengembalikan fungsi dan perannya kader HMI. Sebagai kader umat fan kader bangsa, termasuk perawatan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bajulmati,” terang Ivan.
Sekadar diketahui, konservasi alam ini digagas HMI Cabang Malang Komisariat Wahid Hasyim Unira Malang. Setelah usai melakukan Basic Training LK 1 (Perkaderan Dasar HMI) di Graha Yakusa Pagelaran Malang. (Fer).
