Ikuti Kami di Google News

Caption : Tri bersama Tim KKN-T. (ist)
Tri Nurhudi Sasono, saat sesi foto bersama Tim KKN-T. (Had).
MALANG NEWS – Pengalaman menjadi sumber inspirasi bernas dan valid untuk membuat sebuah karya semisal makalah.


Demikian halnya bagi Dosen STIKES Kepanjen Tri Nurhudi Sasono, M.Kep, yang sukses menyabet penghargaan dari Kementrian Pendidikan RI (Kemendikbud) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat makalah bertema Covid-19.

“Alhamdulillah, program kegiatan yang ditulis melalui makalah dalam Buku pembelajaran KKN-T BNPB dan Kemendikbud RI, meraih prestasi menjadi salah satu dari 10 makalah terbaik nasional,” kata Tri Nurhudi Sasono, M.Kep, pada Sabtu (14/11/2020).

Pengalaman Tangani ODHA

Tri merupakan sosok pahlawan medis jaman millenial. Betapa tidak, lewat Komunitas Warga Peduli AIDS (WPA) dirinya bertahun-tahun bergelut menangani orang dengan HIV/AIDS yang ditampung di shelter di Turen.

Situasi pandemi tidak menyurutkan motivasi Tri Nurhudi guna meraih prestasi, Dosen STIKes Kepanjen ini bersama kelompok mahasiswa melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 skala Nasional, yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemendikbud RI.

Kegiatan ini diikuti sejumlah 55 mahasiswa yang terbagi 5 kelompok, dengan masing-masing terdapat 11 mahasiswa per kelompoknya.

“Waktu pelaksanaan pengabdian masyarakat KKN-T ini selama 1 bulan, dimulai sejak Agustus sampai September,” ungkap Tri.

Kegiatan yang terbagi di 5 titik wilayah binaan mulai dari Turen, Sumberpucung, Kepanjen dan Pakisaji ini bertujuan mengedukasi masyarakat di wilayah masing-masing, untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan serta mengajak seluruh masyarakat untuk tetap produktif, dan tidak patah semangat serta membangkitkan motivasi warga di tengah masa pandemi.

“Mari Berubah Masa Depan Cerah tanpa Penularan Covid-19, tema yang diambil berdasarkan pengalaman saya, saat penanggulangan pencegahan penularan HIV-AIDS ini memiliki makna, bahwasannya virus bisa diputus mata rantai penularan tergantung perilaku sehat masyarakat itu sendiri, dimana salah satunya harus patuh terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah,” ujar Tri yang saat ini sedang menempuh studi S3 Keperawatan Unair.

Program kegiatan yang ditulis melalui makalah dalam Buku pembelajaran KKN-T BNPB dan Kemendikbud RI, mengantarkan Tri meraih prestasi menjadi salah satu 10 makalah terbaik nasional yang disampaikan panitia pada saat momentum sumpah pemuda 28 Oktober 2020 secara daring.

Ke depan, Tri yang sekaligus pembimbing KKN-T ini berharap, program kegiatan ini masih tetap lanjut dilaksanakan serta berkelanjutan.

“Apalagi BNPB dan Kemendikbud RI memberikan apresiasi pada program ini, karena dinilai cukup efektif dalam mengedukasi masyarakat, serta cukup efisien guna memutus mata rantai penularan Covid-19, sesuai potensi kearifan lokal di wilayah masing-masing daerah,” jelas Tri memungkasi wawancara. (Had).

Share: