Saat ini PP Manabi’ul Huda Tumpukrenteng dan IPNU IPPNU Ranting Tumpukrenteng, telah membuat video pendek berisi tentang gambaran kehidupan santri yang mulai aktif meski suasana masih terjadi wabah Corona.
“Kami ingin menyerukan betapa pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), khususnya di kalangan santri atau pesantren terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Harus tetap mengedapankan protokol kesehatan, karena para santri merupakan generasi penerus bangsa, maka kesehatan pun harus dijaga, agar generasi penerus ini bisa menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan hebat jiwa dan raganya,” kata pengasuh PP Manabi’ul Huda Tumpukrenteng Turen, Kabupaten Malang, Gus Mihron Zubaidi, pada Kamis (12/11/2020).
Pria yang juga pengurus MWC NU Turen ini berharap, semoga pandemi ini segera berakhir dan mengajak hidup bersih sehat.
“Semoga pandemi ini segera berakhir dan mari dalam situasi apapun, ada dan tidaknya pandemi tetap membudayakan hidup bersih sehat. Semoga santri mampu menjadi insan kamil memajukan dan mensejahterakan bangsa,” jelas Gus Ubaid.
Gus Ubaid menyampaikan, jika pembuatan video pendek ini juga merupakan wujud peringatan Hari Santri Nasional (HSN).
Edukasi Prokes dan Solidaritas Sosial
Dalam video pendek berdurasi 9 menit ini, berisikan tentang kehidupan dunia pesantren yang mulai menggeliat kembali, walaupun pandemi masih terjadi.
Beberapa nilai hikmah yang terkandung dalam video, yaitu pentingnya penerapan prokes dimanapun berada, pentingnya istiqamah dalam menjalani kehidupan pesantren yang mengasyikkan, serta nilai-nilai solidaritas antar santri yang hidup bagaikan perantau yang harus hidup berjauhan dengan keluarga, demi ngangsu kawruh dengan berbagai ilmu yang bermanfaat untuk dunia-akhirat.
SANTRI SEHAT INDONESIA KUAT. Film pendek karya PP Manabi’ul Huda Tumpukrenteng Turen dan IPNU IPPNU Turen, anda bisa Like, Share and Subscribe pada link :https://youtu.be/WMpxmbmGT5A
“Santri mulai kembali ke pondok secara bertahap mulai bulan Juni lalu,” terang Gus Ubaid.
Terapkan Prokes
Gus Ubaid mengatakan, penerapan protokol kesehatan (prokes) dilaksanakan di setiap kegiatan para santri, mulai dari kegiatan jamaah, belajar mengajar sampai istirahatpun tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Yaitu dengan selalu memperhatikan pola hidup sehat dan bersih, sering cuci tangan setiap akan melakukan atau selesai kegiatan, memakai masker dan jaga jarak.
Saat ini ada sebanyak 150 anak santri terdiri dari 50 anak yang menetap di pondok dan 100 anak yang nduduk atau santri kalong.
Mereka berasal dari Lumajang, Banyuwangi, Donomulyo, Tumpukrenteng dan sekitarnya.
PP Manabi’ul Huda saat ini diasuh oleh 6 putra dari pasangan Almaghfur lah KH. Ahmad Ma’shum Muhtar (Muassis PP Manabi’ul Huda) dan Al Maghfurlaha Ibu Nyai Chodijah binti KH. M. Yahya Gading Kasri Malang. (Had).
MALANG NEWS – Santri menjadi ujung tombak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.