Konsep ekonomi berbagi, seperti halnya ekonomi koperasi dinilai tepat karena negara berperan aktif membangun relasi dengan pelaku usaha besar, supaya apa yang dibutuhkan oleh petani tidak dipermainkan oleh spekulan, dan pedagang perantara.
“Kami mengapresiasi konsep ekonomi berbagi seperti halnya koperasi yang diusung Sam HC. Saya senang karena konsep ini sinkron dengan apa yang selama ini kami jalankan lewat pendopo Kembangkopi,” kata Founder Dial Foundation, Pietra Widiadi kepada awak media, Senin (9/11/2020).
Diskusi Hangat
Sekilas informasi, Sam HC bersilaturahim ke Pendopo Kembangkopi Wagir, yang merupakan brand dari dial foundation (DF).
Kunjungan ini, menjadi sebuah diskusi tentang cita-cita dari Sam Heri Cahyono yang dibagikan kepada warga Desa Sumbersuko.
Sekitar 60 orang hadir temasuk remaja dan pemuda usia pemilih. Kata-kata berusaha disampaikan dengan lugas oleh Sam HC, yang menyatakan pensiun dari kerja pada usia 40 tahun, dan kemudian menjalankan kehendak nuraninya untuk melakukan kegiatan sosial dan mendirikan sekolah.
Calon Bupati yang memiliki kekayaan kurang lebih Rp 29 Milyar, ini sudah mengalami kehidupan yang cukup keras dan mendapatkan berkat serta bekal yang cukup untuk membangun mimpinya.
Sembilan (9) perusahaan sudah didirikan, mengajar manajemen usaha di beberapa universitas terkemuka di Indonesia, dan sudah menjejakkan kaki di 41 negara di dunia ini.
Proteksi dan Zona Komoditi
Dengan kerendahan hati, Sam HC menyampaikan pengalaman hidupnya. Dari pengalaman itu, salah satu mimpinya adalah bagaimana memberikan perlindungan terhadap hasil produksi petani dan juga disampaikan, bahwa perlindungan itu bisa berupa zonasi komoditi sesuai konteks lokalnya, yang disebutnya sentra.
“Tentu, meskipun ini dalam masa kampanye, diskusi seperti ini dimana sesama warga Kabupaten Malang bisa saling berbagi untuk bisa saling memberdayakan,” tukas Pietra yang juga alumnus Universitas Airlangga ini.
Terkait Konsep Ekonomi Berbagi Layaknya Koperasi, Pietra menuturkan, artinya, cita-cita membangun ekonomi dari desa dikembangkan dan membuka kebersamaan, baik petani/peternak/perkebunan/perikanan dengan pedagang dan pelaku usaha lainnya.
Ibarat Bedah Rumah dan Jejeg Moral
Pietra menjelaskan, Sam HC mengungkapkan jika pihaknya memberikan kesempatan untuk membangun rumah.
Perumpamaan melakukan bedah rumah, nampaknya cocok dan sesuai dengan kondisi Kabupaten Malang.
Dimana saat ini, Kabupaten Malang dianggap kurang jejeg, jejeg moral e, jadi perlu diadakan bedah rumah. Dengan bedah rumah, maka yang memberikan sumbangan kemungkinan besar tidak akan meminta ganti, tidak minta upah untuk melakukan.
“Dengan demikian maka cita-cita inilah yang menjadi bahasan dalam diskusi ringan dengan Sam HC. Jadi dirinya kalaupun nantinya terpilih jadi bupati, yang dilakukan seperti perumpamaan bedah rumah itu,” tukas Pietra mengakhiri. (Had).
MALANG NEWS – Kabupaten Malang membutuhkan pembangunan ekonomi dengan konsep yang tepat.