Ikuti Kami di Google News

Caption : Simbolis penyerahan bibit Pepaya Calina. (ist)
Simbolis. Penyerahan bibit Pepaya Calina. (Had).
MALANG NEWS – Guna menghapus stigma negatif Kampung Baran, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, dibutuhkan kekompakan dari semua pihak menggagas program wisata Berbasis Komunal Branding.


“Kita ingin bisa memberdayakan masyarakat Kampung Baran. Untuk merealisasikan ekonomi kreatif dan produktif. Dan juga memperbaiki citra tempat ini yang kerap dipandang sebelah mata oleh masyarakat,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Manajer Tholabie Ustadz H. Nuril Asyhuri S.Psi, CHt, pada Jumat (6/11/2020).

Seperti diketahui, saat ini Kota Malang terus bersolek dengan membuka destinasi wisata baru yang berkonsep pembedayaan masyarakat.

Salah satu destinasi wisata baru adalah Kampung Buah Bercahaya, yang berlokasi di Baran, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Pepaya Calina 10 Ribu Bibit

Sebanyak 10 ribu bibit pohon Pepaya Calina ditanam di wilayah Dukuh Baran, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, sejak Januari 2020 lalu.

Kawasan Dukuh Baran memiliki pemandangan yang indah dan sangat asri. Sehingga, sangat tepat jika ditata sebagai kawasan wisata ala pedesaan. Terlebih, wisata yang mengusung konsep pedesaan, saat ini makin banyak diminati.

Dengan mengusung konsep pedesaan, akan direalisasikan Eduwisata Kampung Buah Bercahaya. Bukan hanya buah Pepaya, karena akan ditanam sederet buah-buahan lainnya.

Pemandangan tampak bagus, masih dingin dan asri. Agar lebih baik, tinggal ditata sedikit. Wisatawan diperkirakan betah, karena keinginan (trend) wisata menikmati suasana desa meningkat.

Dukuh Baran telah memiliki kelompok sadar wisata (pokdarwis). Diharapkan dinas terkait akan memberikan pendampingan terhadap Pokdarwis, yang ada dalam mengelola kawasan yang ada sebagai tempat wisata.

Upaya menghidupkan Dukuh Baran sebagai kawasan wisata merupakan pilihan yang tepat.

Selain meningkatkan pemberdayaan dan meningkatkan perekonomian, wisata berbasis pedesaan dan tanaman tersebut diyakini mampu membantu upaya Pemkot Malang dalam melakukan penghijauan.

Dukuh Baran akan menjadi pilot project untuk bisa diterapkan di daerah lain, seperti di Kota Malang.

Upaya inisiasi project ini mendapat apresiasi dari Wali Kota Malang, karena berperan dalam proses peningkatan perekonomian serta penghijauan tersebut.

Karena, program yang diinisiasi oleh Pondok Pesentren Manajer Tholabie itu telah didukung penuh masyarakat setempat, perguruan tinggi, dan stakeholder terkait.

Pohon Pepaya dipilih untuk mengawali ragam tanaman buah di wilayah tersebut, karena selain dinilai tanaman pepaya lebih mudah tumbuh dan tahan hama, tanaman Pepaya juga cenderung dapat berbuah di setiap musim.

Baran Barokah Pangeran

Ustadz H. Nuril Asyhuri S.Psi, CHt. mengatakan, pihaknya ingin mengubah stigma negatif dukuh Baran, yakni dengan memberi arti Baran sebagai Barokah Pangeran (Barokah Tuhan).

Ustadz Nuril menuturkan, pihaknya terinspirasi dari sejarah Islam Kota Madinah yang diberi nama Yatsrib yang artinya bercahaya.

Ia merasa yakin, bahwa program Kampung Buah Bercahaya akan menuai kesuksesan karena merupakan program Bottom Up, yaitu program yang diusung dari bawah.

“Kami awal memulai merintis kampung buah dengan modal pertama Rp 200 ribu untuk membeli bibit tanaman buah,” papar Nuril.

Nuril merasa prihatin, karena selama ini komoditi tanaman yang dibudidayakan warga yakni Kunir hanya dihargai murah.

“Kami prihatin karena selama ini ibu-ibu disini menanam Kunir yang dipanen satu tahun sekali, itupun harganya sangat murah Rp 1.600 per kilogram. Makanya perlu diganti dengan bertanam buah semisal Pepaya Calina,” imbuh Nuril.

Komunal Branding

Satu hal yang menarik dari kampung buah bercahaya ini adalah menerapkan Komunal Branding. Hal ini berarti bersifat Wisata kolektif, yaitu hasil bisa dinikmati oleh banyak orang (kolektif) tidak sendiri-sendiri (individual).

Menariknya, program ini mendapatkan dukungan luas berbagai pihak. Salah satunya adalah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang bersedia memasarkan hasil komoditi tanaman buah yang ditanam warga.

“Alhamdulillah, pihak Fakultas Pertanian UB Malang bersedia membantu pemasaran hasil produksi tanaman buah. Doakan, agar supaya program ini sukses dan bermanfaat bagi warga untuk meningkatkan kesejahteraan,” terang Nuril mengakhiri. (Had).

Share: