Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, diketahui jika korban mengemudikan truk dengan nopol N 9395 bermuatan tebu.
Setelah muatan dirasa sudah terisi penuh, korban menghidupkan mesin truk bermaksud memanasi mesin. Dan korban sudah memasang hand rem pada truk bermuatan tebu tersebut.
Namun diduga karena hand rem tidak kuat, mengakibatkan truk meluncur tanpa kendali.
Karena panik, korban berupaya mengejar truk yang sedang berjalan tersebut.
“Saksinya ya teman yang sama-sama muat di TKP, jadi keplayon mau masuk gak bisa, terus truk nya guling (jadi lari mau masuk tidak bisa, terus truk nya terguling),” terang Udin Ketua M.O.C (Malang Omplong Comunity) yang satu garasi dan satu anggota dengan korban.
Selanjutnya nasib nahas menimpa korban, karena truk tersebut kehilangan kendali dan akhirnya terguling.
Nahasnya, truk yang terguling ini menindih tubuh korban. Karena penuh dengan muatan tebu, korban yang tubuhnya tertindih truk, tidak bisa diselamatkan.
Karena kehabisan nafas tertindih truk, akhirnya korban dinyatakan meninggal dunia (MD) di llokasi kejadian (TKP).
Salah seorang saksi Putri Wulandari, mengatakan, sewaktu kejadian dirinya sedang melintas di TKP, melihat ada orang yang memanggil-manggil sopir truk tersebut.
“Pas kejadian saya gak tau. Saya lihat orang-orang pada memanggil-manggil bapak sopir, tapi sudah tidak bersuara. Terus ada yang sempat melihat kejadian itu saya tanya. Dia menjawab, mungkin glondor mbak. Katanya tadi ada yang melihat sopirnya lari mengejar truk, soalnya dari arah berlawanan ada mobil sedan dan truk,” terang Putri.
Putri mengatakan, dirinya tidak kenal dengan korban, karena dia kebetulan hanya lewat.
“Saya tidak kenal korban soalnya bukan orang sini,” Tukas Putri yang dengan sigap segera men-share ke media sosial.
Tak lama kemudian, beberapa petugas kepolisian setempat dibantu warga melakukan evakuasi korban. Selanjutnya kasus ini sudah ditangani, dan jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di makam setempat. (Had).
