Terang saja hal itu di keluhkan warga masyarakat setempat. Pasalnya, jika tidak segera diperbaiki, berpotensi dapat mengakibatkan kecelakaan, terlebih bagi pengendara yang setiap harinya melintas.
Menurut Jatmiko, salah satu warga sekitar dengan matinya EWS, dirinya bersama warga yang lain merasa kwatir dan was-was, saat ada kereta api yang akan melintas.
“Setau saya dan warga di sekitar sini matinya sejak dua Minggu lalu. Banyak dari masyarakat atau pengendara yang masih mengira lampunya (EWS, red.) masih aktif, tapi tiba-tiba ada klakson kereta api. Jadi, terpaksa warga sering meneriaki pengendara yang melintas untuk sekadar mengingatkan,” keluh pria berusia 49 tahun ini, Selasa (27/10/20).
Jatmiko berharap, kepada pihak terkait agar segera memperbaiki EWS tersebut, karena banyaknya pengendara roda dua maupun roda empat yang seringkali melintas.
“Semoga segera diperbaiki, karena selama tidak berfungsi warga di sekitar sini selalu meneriaki pengendara yang melintas, tujuannya agar tidak tertabrak kereta api,” ungkap dia dengan penuh harap.
Sementara itu, Manager Humas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 8, Suprapto, saat di konfirmasi awak media menjelaskan, bahwa peralatan EWS tersebut adalah milik dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur.
“Ya, nanti saya sampaikan agar segera diperbaiki, karena memang wewenang hanya Dishub Jatim yang menangani hal ini,” terangnya.
Pewarta: Achmad Saifudin
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius
MALANG NEWS – Sirine perlintasan Kereta Api (KA) atau Early Warning System (EWS) yang berlokasi di Dusun Morotanjek, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang diketahui tidak berfungsi alias mati.