

Rata-rata mereka adalah pegiat seni budaya serta seniman yang datang dari Malang Raya. Adapula dari Bali dan Kalimantan. Semua datang dalam rangka Wilujengan Kamulyan Kampung 1000 Topeng Kota Malang.
Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) Kota Malang, bersama Babinsa dan Babinkantibmas mengatur ketertiban peserta dan pengunjung. Duta Budaya, Kakang mbakyu Cilik Kota Malang di bantu mahasiswa Diploma Pariwisata Unmer, juga tengah sibuk menerima tamu disambut iringan rebana Al-Banjari.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mengucapkan terima kasih, kepada semua warga dan para pegiat seni budaya karena telah bahu-membahu bergotong-royong dalam membangkitkan kembali kampung wisata tematik Kota Malang.
“Topeng Malang itu ikon seni budaya Malang Raya harus kita majukan bersama, salah satunya tempat yang bisa di kunjungi di sini Kampung 1000 Topeng Desaku Menanti. Terima kasih seniman budayawan semua, yang sudah membantu merawat dan mempromosikan topeng di kampung ini,” kata Sofyan Edi Jarwoko.
Wilujengan Kamulyan Kampung 1000 Topeng Desaku Menanti, adalah merupakan kampung tempat rehabilitasi gelandangan pengemis Kota Malang, yang sudah berubah hidupnya.
Usai pembukaan acara dengan senam sehat, seluruh warga Kampung 1000 Topeng serta seluruh pengujung dilanjutkan dengan potong tumpeng wilujengan, yang bertujuan untuk doa tolak balak membuang sial serta pagebluk penyakit pandemi Covid-19.
“Nasi tumpeng dan jenang sengkolo kembang 7 rupa dan cok bakal sebagai perlambang agar masyarakat giat bekerja, selain itu juga agar dijauhkan dari balak,” ungkap Ki Suroso seniman dam tokoh Topeng Malang.
Doa wilujengan di ujubkan atau di pimpin oleh Ki Suroso budayawan dari Kedungmonggo, Pakisaji, Malang di dampingi Ki Joko Rendi Seniman topeng Malang dari komunitas Titiek Tenger dan Nareswati membawa suasana khidmad.
Terlebih sebelum wilujengan sudah di selenggarakan bersih-bersih topeng, dengan maksud agar acara menjadi lancar dan sukses.
Ki Demang selaku Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang dalam sambutannya mengatakan, bahwa Kampung 1000 Topeng adalah Kampung tematik di Kota Malang.
“Yang mengawali pemakian Topeng, sebagai ikon budaya Kota Malang dan topeng sebagai objek wisata,” ujarnya.
Mestinya, lanjut Ki Demang, kampung wisata tematik lainnya mencontoh kampung ini untuk bersama-sama menempatkan topeng, sebagai ikon seni budaya sekaligus wisata di Kota Malang.
“Topeng Malang harus menjadi spirit wisata dan mampu menjadi kebanggaan warganya, agar mendunia,” imbuh pria yang bernama asli Isa Wahyudi selaku Penggagas Kampung Budaya Polowijen.
Dalam wilujengan juga di meriahkan dengan praktek membuat topeng, menari topeng sabrang bersama seluruh pengunjung dengan di pandu oleh Ki Suroso, Ki Demang, Kakang Mbakyu Cilik dan Duta Budaya Kota Malang.
Tak ketinggalan, ada pula penampilan Tari Randa yang di bawakan oleh Romo Cipto dari Bali, dan penampilan musik sapek Kak Aziz Frangklin serta tari-tarian lainnya.
Pewarta: Decky Rachmanda
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius