Ikuti Kami di Google News

Kelompok Tani (Poktan) Sekar Rindu Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang dalam even
Kelompok Tani (Poktan) Sekar Rindu Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, saat mengikuti pemaparan persentasi proklim. (Had).
MALANG NEWS – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, memberikan atensi dan apresiasi terhadap aksi riil mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim di desa seluruh Indonesia.


Pemanfaatan potensi desa untuk kesejahteraan warga, selayaknya selalu berpedoman pada upaya pelestarian lingkungan hidup.

Ikut berkontribusi mewakili Kabupaten Malang adalah Kelompok Tani (Poktan) Sekar Rindu Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang dalam even istimewa ini.

“Alhamdulillah, kami dari Poktan Sekar Rindu Desa Sukodono Dampit ikut berpartisipasi dalam pemaparan presentasi tentang proklim 18 September lalu,” kata Ketua Poktan Sekar Rindu Tamin, pada Minggu (11/10/2020).

Persiapan Hadapi Perubahan Iklim
Tamin menjelaskan, proklim adalah perlombaan mengenai kesiapan menghadapi perubahan iklim (proklim) dan berbagai kegiatan positif yang sudah dilakukan beserta dampaknya.

Poktan Sekar Rindu mewakili Kecamatan Dampit, turut tampil untuk memaparkan beragam hal yang telah dijalankan untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi desa, dengan mengedepankan pelestarian lingkungan.

“Menang atau kalah itu tidak menjadi sebuah target. Yang penting kita bisa menyampaikan informasi kepada umum, bahwa menjaga kelestarian lingkungan hidup itu wajib, untuk warisan anak cucu,” jelas Tamin.

Ikut berpartisipasi mewakili Kabupaten Malang, dalam kegiatan via daring ini, selain Dampit adalah Kecamatan Dau.

Potensi Desa Sukodono
Tamin dalam kegiatan tersebut mempresentasikan cerita sukses
Desa Sukodono, dengan beragam potensi yang dimiliki.

“Alhamdulillah, kami di Sukodono telah berhasil menjadi petani kebun. Yakni mengelola Kopi sebagai unggulan, Nilam, Pisang Mas, serta Salak sebagai sumber pendapatan. Selain itu, juga memaparkan kesiapan mental dalam menghadapi tantangan dunia akibat Corona,” imbuh Tamin.

Tamin menjelaskan, pihaknya menyampaikan informasi berdasarkan pengalaman pribadi sebagai motivator organisasi.

“Poktan sesuai basic Kami sebagai petani, pembudidaya, pemasaran serta inovasi teknologi, terobosan segmetasi pasar baru, sebagai usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Kita puluhan tahun aktif di organisasi sampai sekarang termasuk dalam pemasaran produk. Sehingga kita tanpa beban menyampaikan,” papar Tamin.

Tamin mengatakan, dengan adanya undang-undang cipta kerja, pihaknya mendorong pertumbuhan ekonomi pertanian melalui peningkatan UMKM sebagai kemandirian ekonomi pedesaan.

“Kami berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi pertanian melalui peningkatan UMKM sebagai kemandirian ekonomi pedesaan,” urai Tamin.

Berbagai Potensi Desa
Kegiatan program kampung iklim Desa Sukodono, salah satunya berkecimpung dalam pengelolaan embung dan perawatan mata air.

Desa Sukodono juga mempunyai potensi: wisata alam (Coban Pendowo), wisata edukasi (petik Salak Pondoh), wisata seni dan budaya, perkebunan (Nilam, Salak , Kopi, Pisang Mas dan peternakan Kambing).

Pihak Poktan juga melakukan pemaksimalan waduk desa, yaitu Waduk Kaliungkal.

Untuk bidang peternakan, maka telah dilakukan pembuatan pakan silase dan pakan fermentasi, dengan memanfaatkan kotoran ternak untuk pupuk bokasi.

Dalam ajang proklim tersebut hingga sekarang masih digodok hasil penilaian di pusat dan nantinya akan dipilih yang terbaik se-Indonesia.

Untuk Poktan Sekar Rindu berdasar informasi sukses masuk nominasi karena memperoleh point penilain tinggi.

“Doakan desa Sukodono yang diwakili Poktan Sekar Rindu bisa menang,” pungkas Tamin. (Had).

Share: