Ikuti Kami di Google News

Ki Demang Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang menyampaikan, bahwa tujuannya untuk membangkitkan semangat baru mengawali dibukanya kembali semua kampung tematik untuk tujuan wisata pasca Covid-19.
Ki Demang Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang, saat memberikan sambutam mengawali dibukanya kembali semua kampung tematik untuk tujuan wisata pasca Covid-19. (Har).
MALANG NEWS – Tidak ada yang tau dan bisa menjamin kapan pandemi Covid-19 ini berakhir. Wabah yang menyebabkan banyak sektor lumpuh kini harus bangkit kembali. Tak terkecuali di sektor pariwisata yang paling pertama terpukul dan dampaknya sangat dramatis.


Kota Malang sebagai kota yang mempunyai destinasi wisata, kini mulai bergeliat kembali. Salah satunya adalah kampung-kampung wisata harus menjalaninya dengan protokol kesehatan sebagai adaptasi kebiasaan baru.

Minggu 20 September 2020 sebanyak 20 kampung tematik di Kota Malang bertemu di Kampung Wisata Keramik Dinoyo, dalam acara arisan ke 6 kelompok sadar wisata Kota Malang yang di fasilitasi oleh Forkom Pokdarwis Kota Malang

Pada kegiatan tersebut, Lurah Dinoyo Dwi Hermawan menyapaikan, segala macam potensi di Kelurahan Dinoyo mulai dari Kampung KB, Kampung Heritage, dan Kampung Gerakan Berantas.

“Kampung Wisata Keramik Dinoyo, salah satu yang menjadi andalan Dinoyo sebagai kampung yang bersejarah di Kota Malang,” katanya.

Pada kesempatan itu, Forkom Pokdarwis mengumumkan 15 even kampung tematik akan di gelar di bulan Oktober di masing- masing kampung. Even yang di fasilitasi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang

Ki Demang Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang menyampaikan, bahwa tujuannya untuk membangkitkan semangat baru mengawali dibukanya kembali semua kampung tematik untuk tujuan wisata pasca Covid-19.

“15 even di masing-masing kampung untuk memastikan, bahwa wisatawan dapat menikmati kembali wisata di Kota Malang dengan adaptasi kebiasaan baru,” kata dia kepada awak media, Minggu (20/9/20).

Dirinya merincikan, 15 even akan di gelar di Kampung Tridi, Kampung Lampion, Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Warna Warni, Kampung Biru Arema, Kampung Budaya Polowijen, Kampoeng Kajoetangan Heritage.

“Selain itu juga di Kampung Kuburan Londo, Kampung Terapi Hijau, Kampung Glintung Water Streat, Kampung Gribig religi, Kampung Wisata Tempe Sanan, Kampung Sinau Budoyo Satrio Turonggo Jati, Kampung 1000 Topeng, Kampung Putih selama bulan oktober secara bergantian,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyagama Malang Dr. Ana Sopanah, yang menawarkan dosen-dosennya untuk membantu management kampung. Selain itu juga beasiswa gratis bagi tokoh penggerak kampung.

“Kami ingin bekerjasama dengan kampung kampung tematik, untuk bisa menjadi tempat on the job training serta tempat merdeka belajar bagi màhasiswa kami,” tandas dia.

Sekadar diketahui, acara Forkom Pokdarwis di Kampung Wisata Keramik Dinoyo ini berlangsung seru, karena di halaman Kampung di suguhi musik rebana dan keroncong dari karang Taruna Dinoyo.

Selain itu juga dijadikan ajang perkenalan mahasiwa UMM yang KKN, serta rapat even Festifal Keramik Dinoyo. (Har)

Share: