Ikuti Kami di Google News

membuat video pendek himbauan taat protokol kesehatan
Video pendek himbauan taat protokol kesehatan. (Had).
MALANG NEWS – Adanya pandemi selain membuat banyak orang terbunuh, namun ternyata juga melahirkan daya kreasi dan kohesi sosial yang tumbuh subur pada masyarakat perkotaan.


Hal ini terlihat dari adanya keguyubrukunan dari sekelompok warga di Perum Bulan Terang Utama (BTU), Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

“Kami ingin berpartisipasi menghalau virus Corona dengan membuat video pendek himbauan taat protokol kesehatan,” kata sutradara Arip, pada Kamis (10/9/2020).

Mereka dengan peralatan sederhana, berupa kamera hape membuat video pendek (semacam iklan layanan masyarakat) yang berisi himbauan warga untuk taat kepada protokol kesehatan anti Covid-19.

Sehari Selesai
Terkait alasan membuat video anti Covid-19, Arip menuturkan dirinya senang membuat sesuatu yang sesuai dengan kondisi yang terjadi.

“Selain ingin berkontribusi, saya pada dasarnya senang membuat sesuatu yang sesuai kondisi saat ini. Sehingga bisa nyambung sama penikmat atau penonton,” jelas Arip.

Arip mengungkapkan, pembuatan video dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2020 yang hanya memakan waktu sehari.

Ia mengatakan, ada beberapa kru yang terlibat. Diantaranya, sutradara, kameramen, dan pembuat ide cerita dalam hal ini dirinya sendiri. Untuk pengambilan gambar terkadang dibantu pemain atau pemeran.

Arip menjelaskan, video ini dibuat tanpa biaya sepeserpun, karena hanya menggunakan kamera hp.

“Ide pembuatan video muncul dari saya yang prihatin adanya pandemi. Selama pembuatan hampir tidak ada kendala, karena hanya menggunakan peralatan seadanya,” urai Arip.

Batal Lomba
Arip merasa senang karena kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak kelurahan.

“Kelurahan awalnya mendukung. Sampai ada kabar pihak kelurahan keberatan karena dianggap ada adegan kekerasan dalam video,” urai Arip.

Arip mengatakan, untuk video yang diikutkan lomba hanya berupa kumpulan foto dan sosialisasi protokol kesehatan, yang dibuat oleh pihak kelurahan dan kelompok PKK yang ditunjuk.

Video lomba adalah mewakili kelurahan Madyopuro, untuk kompetisi PKK se-Kota Malang.

Daripada mubazir, akhirnya video hanya dijadikan koleksi pribadi. Hingga akhirnya video tersebut diupload di FB milik ibu Elvi atau ibu Christ warga setempat.

“Video gagal ikut lomba. Daripada dibuang akhirnya jadi koleksi pribadi. Dan akhirnya diupload di FB dan IG sama Bu Christ,” jelas Arip.

Buntut dari postingan video tersebut di FB, tak disangka banyak yang memberikan komentar lucu.

Diantaranya ada yang menilai peran bu Evi mirip Bu Tejo di film yang viral yaitu Tilik. Sementara Bu Evi membalas komentar dengan mengatakan video ini dibuat sebelum film Tilik dibuat.

Ketrampilan Autotidak
Arip mengaku ketrampilan membuat video ini, ia peroleh dari belajar sendiri alias autodidak.

“Saya senang bikin cerita. Dan lebih senang lagi kalau diaplikasikan dalam bentuk adegan atau seni peran. Saya dapatkan ketrampilan ini secara autodidak,” jelas Arip.

Anti Covid19
Sekilas informasi, dalam video pendek berdurasi 47 detik ini dikisahkan seorang ibu (Bu Evi) sedang keliling kampung.

Setelah berdandan seadanya dan mengenakan masker, Evi (diperankan Ucik Ika Sofiana) berkeliling kampung menjumpai ibu-ibu yang selesai berbelanja.

Karena ibu-ibu ini tidak mengenakan masker, maka Evi memberi peringatan. Namun nahasnya justru umpatan dan Evi dilempar sayur belanjaan ibu-ibu tadi.

Adegan berikutnya adalah Evi menjumpai ibu-ibu yang sedang mencuci baju di depan rumah.

Nahas kembali menimpa Bu Evi, karena ibu-ibu yang tidak bermasker ini tidak terima saat diberi himbauan Bu Evi.

Meski berdurasi pendek dan tidak jadi ikut lomba, namun tayangan video pendek ini cukup menghibur, kreatif dan pesannya mengena.

Yaitu pesan tentang pentingnya langkah preventif, melawan persebaran Covid dengan mengenakan masker.

Adapun kriteria penilaian lomba vlog yaitu :
1. Kreatifitas Vlog. 30 persen
2. Audio dan visual 30 persen
3. Tema Protokol Covid atau Kesan 40 persen
Ketentuan tambahan:
# Menggunakan seragam PKK, masker)
# Durasi max 1 menit
# Diuploud di ig pkk kelurahan
# tag kepada humas pemkot, pkkkotamalang, kominfo kota malang, kelurahan dan kecamatan dan lain-lain.

“Meski sederhana, namun vlog anti Covid-19 ini banyak manfaatnya. Tidak hanya menjadi wahana mengasah bakat sinematografi. Juga bermanfaat mencegah persebaran Corona serta memperkuat rasa persaudaraan diantara warga,” pungkas Arip. (Had)

Share: