Ikuti Kami di Google News

kegiatan ritual tahunan Larung Sesaji Pantai Lenggoksono yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Ritual tahunan Larung Sesaji Pantai Lenggoksono yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. (Had)
MALANG NEWS – Meriah dan sakral. Begitulah gambaran kegiatan ritual tahunan Larung Sesaji Pantai Lenggoksono yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.


Seperti biasa acara ini dirangkai dengan Bersih Desa atau selamatan Desa Purwodadi.

Hadir di ritual tersebut Muspika Kecamatan Tirtoyudo, Perwakilan Disparbud Kabupaten Malang juga Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur dan Tim Doktor Mengabdi FIA Universitas Brawijaya, yang sedang melaksanakan pendampingan di desa tersebut.

Terkait kegiatan tersebut, Kepala Desa Purwodadi Marsi memberikan apresiasi dan dukungan.

“Saya bersyukur giat berjalan sukses. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kesuksesan kegiatan ini,” kata Marsi kepada awak media, Kamis (3/9/20).

Agenda tahunan ini juga masuk kalender wisata Kabupaten Malang.
Acara diawali dengan ritual selamat datang desa di kantor Desa Purwodadi, yang mana sebelumnya peserta dan undangan diperiksa ketat sesuai protokol kesehatan.

Panita menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di setiap sudut tempat acara.

Agenda tahunan yang diadakan setiap 15 Muharram atau bulan Syuro kali ini jatuh pada Kamis, 3 September 2020.

Acara diawali dengan Selamatan Desa bertempat di Kantor Desa Purwodadi, dilanjutkan ritual adat selamatan desa.

Prosesi pemberangkatan menuju Pantai Lenggoksono sejauh kurang lebih 1 km.

Iring-iringan oleh Tim Penyemprotan Desinfektan dari PMI, Kabupaten Malang, gunungan sesaji dan rombongan perangkat desa, lembaga desa juga tetua adat, diikuti kelompok kesenian berjalan menuju Pantai Lenggoksono.

Di pintu masuk jalan pantai juga terdapat petugas yang mengingatkan pengunjung, yang ingin melihat prosesi adat ini harus memakai masker dan bagi yang tidak memakai masker disuruh putar balik.

Sesampai di pantai, dimulailah prosesi adat yaitu pencucian pusaka desa yang dilakukan oleh Kepala Desa Purwodadi dan Sesepuh Desa.

Pusaka desa yang dicuci air laut berupa Kentongan dan Bendera Merah Putih, yang merupakan Kentongan dan bendera pertama yang dipakai sejak Desa Purwodadi diresmikan pada Tahun 1948, yang mana pada saat itu menjadi wilayah Desa Sumbertangkil.

Setelah pencucian pusaka desa, dilanjutkan pembacaan do’a, acara dilanjut melarungkan sesaji ke tengah laut dengan dibawa perahu beserta gunungan berbagai hasil bumi, yang menjadi rebutan warga yang konon dipercaya membawa berkah bagi yang mendapatkannya.

Acara dilanjutkan dengan pagelaran kesenian Reog Ponorogo, yang merupakan salah satu dari kesenian tradisional yang masih lestari di desa tersebut.

“Sebetulnya ada banyak kesenian tradisional disini, terpelihara dan lestari seperti Jaran Kepang, Pencak Silat tapi tidak semua kita tampilkan karena suasana masih pandemi dan undangan pun kita batasi,” pungkas Marsi. (Had)

Share: