

Hal ini tak ayal menjadikan bukan hanya jangkuan shodaqoh makanan ini meluas, namun juga jumlah donatur semakin banyak.
Tidak tanggung-tanggung, kini
kegiatan FSI merambah hingga ke wilayah MALSEL (Malang Selatan).
Selain itu, menariknya dalam aksi sosial yang digagas Dian Antika Hapsari dan Shella ini mendapat perhatian dari luar negeri. Yang dibuktikan dengan adanya donatur dari Libya.
“Alhamdulillah kegiatan ini walaupun baru sebulan, namun jangkauannya kami perluas hingga MALSEL (Malang Selatan). Asyiknya ada juga donatur dari Libya,” kata Dian Antika Hapsari, Jumat (4/9/2020).
Sekilas informasi, Gerakan sosial Food Sharing Indonesia yang digagas oleh dua perempuan muda, Shella Sabillah Alamri dan Dian Ayu Antika Hapsari semakin meluas.
FSI ini merupakan gerakan sosial dengan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk membantu sesama.
Salah satunya adalah berbagi nasi kotak setiap Jumat kepada dhuafa, fakir miskin dan orang yang kurang beruntung lainnya.
FSI yang belum genap satu bulan ini menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan.
Terbukti Jumat (4/9/20), lokasi penyebaran nasi kotak tidak hanya di Kota Malang saja. Namun sampai ke Kepanjen dan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Tika menjelaskan, nasi kotak donasi dari para donatur dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar Jalan Trunojoyo, Kepanjen hingga ke Pasar Gondanglegi.
Kali ini FSI tidak bergerak sendiri. Melainkan di bantu seorang volunteer dari Yayasan Galeri Kreatif, Muzeki.
“Kami menyisir jalan-jalan. Melihat bapak tua tukang becak, pemulung, gelandangan atau orang gila kami beri nasi kotak. Alhamdulillah mereka senang bahkan ada yang langsung dimakan,” kata Tika.
Bahkan, lanjut perempuan yang juga berprofesi sebagai MC ini mengungkapkan adanya perkembangan menggembirakan, juga bukan hanya dari wilayah jangkauan mereka yang semakin luas.
Melainkan, donatur yang antusias dengan gerakan sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder orang-orang yang membutuhkan itu.
Menariknya, ada donatur dari Australia dan Libya. Pekan ini, salah seorang teman Tika asal Libya, Ali Matuq berkontribusi dengan memberikan donasi puluhan nasi kotak yang juga dimasaknya sendiri. Total ada 45 nasi kotak hasil donasi yang sudah didistribusikan
“Jadi teman saya ini sudah tinggal di Indonesia sejak 2015. Dia mengambil program magister dan doktoral bidang hukum syariah di universitas negeri yang ada di Jawa Timur. Matuq antusias join sejak minggu lalu. Dia memasak sendiri masakannya pagi-pagi tadi, dia packing dan kerjakan semua sendiri. Pagi-pagi pukul 06.00 dikirimkan ke tempat saya. Wah mengharukan sekali pokoknya,” beber Tika.
Sementara itu, founder lain, Shella menjelaskan, donatur juga ada yang berasal dari Australia. Donatur dari Australia biasanya bukan hanya sedekah untuk berbagi nasi.
Namun juga untuk anak yatim. Bahkan yang membuat Shella kaget, terharu dan bahagia adalah ada salah satu donatur dari Australia yang mengamanahkan uang sebesar Rp 5 juta kepada FSI.
“Alhamdulillah donasi dari Australia cukup banyak. Baru-baru ini saya kaget setelah Tika menginformasikan ada orang yang donasi Rp 5 juta. Amanahnya, dibagikan kepada anak yatim dan alhamdulillah sudah Kami sampaikan,” tandas alumnus Universitas Muhammadiyah Malang ini. (Had)