Ikuti Kami di Google News

Ngopi Bareng Minggu Pagi yang diselenggarakan oleh Pendopo Kembang Kopi.
Pendopo Kembang Kopi, saat menggelar kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Sumbersuko dan usaha kecil-mikro. (Had)
MALANG NEWS – Jalankan sinergi dengan perbankan, Pendopo Kembang Kopi Wagir Kabupaten Malang ingin memajukan usaha mikro di pedesaan.


“Kami berkomitmen memajukan usaha kecil di pedesaan. Makanya kami sinergi dengan perbankan,” kata Owner Pendopo Kembang Kopi Pietra Widiadi baru-baru ini, Rabu (2/9/20).

Pria alumnus FISIP Universitas Airlangga ini menjelaskan, dirinya melihat masih banyak pelaku usaha kecil-mikro yang bingung mensolusikan problem pengembangan usaha, akibat keterbatasan modal serta keterbatasan pemahaman tentang kredit perbankan.

“Makanya kami merangkul perbankan,” tandas Pietra Widiadi.

Sekilas info, Bank BNI 46 kantor UB bekerja sama dengan dial-foundation, yang dikenal dengan Pendopo Kembang Kopi melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Sumbersuko dan usaha kecil-mikro, jaringan dari Pendopo Kembang Kopi.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin mingguan, yang disebut dengan Ngopi Bareng Minggu Pagi yang diselenggarakan oleh Pendopo Kembang Kopi.

Agus Sugiarto, atau biasa disapa dengan Mas Sugie perwakilan Pendopo Kembang kopi menjelaskan, bahwa banyak pelaku usaha kecil-mikro yang belum benar-benar paham tentang informasi tentang kredit usaha.

Program utama Pemerintah, yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang disalurkan melalui bank-bank BUMN, atau yang sering dikenal dengan HIMBARA, himpunan bank-bank milik Negara dengan bunga yang sangat ringan, yaitu 6 persen satu tahun.

Umumnya masyarakat baru akan mencari informasi, tatkala mereka membutuhkan dukungan permodalan untuk pengembangan usaha mereka.

Namun kalau tidak membutuhkannya mereka pasif dan cenderung tidak paham tentang program bantuan ini.

“Untuk itu mendekatkan informasi sangat relevan dilakukan,” tutur Agus.

Pada kesempatan yang sama Adi Wijaya, perwakilan BNI 46
mengungkapkan adanya kesempatan emas bagi pelaku usaha kecil-mikro, terutama di pedesaan.

“Bagi BNI, wilayah Wagir adalah wilayah yang potensi untuk menyerap KUR karena mata pencaharian pertanian atau perkebunan dan usaha kecil, termasuk ternak berkembang cukup pesat. Jadi dalam hal ini, BNI memberikan layanan yang sangat ramah bagi warga masyarakat di kawasan Gunung Kawi,” ungkapnya.

Menurutnya, sektor perkebunan cukup berkembang dan menjadi titik tumpu bagi mata pencaharian sehari-hari. Bahwa usaha kecil sektor ini cukup berkembang pesat. Kerjasama dengan BNI dengan dial-foundatioan merupakan kerja strategis.

“Apalagi dalam hal ini, Pendopo Kembang Kopi yang dikembangkan menjadi BDS (Business Development Services) diharapkan dapat membantu dan menjadi perpanjangtanganan penguatan usaha non pembiayaan bagi usaha kecil di Kawasan Gunung Kawi sisi Timur dapat berfungsi secara efisien dan efektif,” urai dia.

Kelanjutan dari pertemuan Ngopi Bareng Minggu Pagi pada tanggal 30 Agustus 2020, akan dilanjutkan dengan membuka kegiatan Bank BNI UB, secara rutin tiap hari Rabu di Warung Pendopo Kembangkopi.

Mendekatkan pada warga supaya mudah diakses dan warga dengan murah bisa mendapatkan pelayanan informasi dan kredit.

Selain itu, pada saat ini sedang diproses KUR dari hasil pertemuan minggu pagi untuk usaha kecil pertanian kopi dan warung.

Kesempatan juga bisa diraih oleh usaha kecil pracangan atau usaha kecil gerobak dagangan untuk warga masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan jalinan kerja sama antar pihak antara dial dan lembaga pelayanan warga masyarakat bisa terus ditingkatkan.

Turut hadir dalam Ngobar Minggu pagi adalah jaringan usaha kecil pertanian dan tanaman bunga Desa Sumbersuko, jaringan usaha kecil makanan di Malang, Sidoarjo dan Surabaya.

Serta Jaringan warung atau kafé kopi kecil di Malang. Berharap kegiatan semacam ini terus berkembang dan bisa mendukung pemerintah memberikan layanan yang prima bagi warga masyarakat yang membutuhkan.

“Doakan semoga saja program sinergi ini sukses dan bermanfaat,” pungkas Adi. (Had).

Share: