Peresmian itu ditandai dengan ditandatanganinya prasasti di TSP Jeruk oleh Syahrul Yasin Limpo. Usai penandatanganan, dirinya juga berkesempatan untuk meninjau langsung TSP Jeruk yang ada di Balitjestro. Mulai dari dikenalkannya beragam olahan produk jeruk menjadi yogurt, ice cream, dan lain sebagainya.
Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, bahwasanya di saat pandemi Covid-19, dihimbau untuk tidak boleh mengimpor buah, khususnya jeruk.
“Oleh sebab itu, industri membutuhkan hasil pertanian lokal. Mengapa saya katakan demikian, karena buah jeruk Indonesia tidak kalah dengan jeruk yang ada di dunia,” kata Syahrul sapaan akrabnya kepada awak media.
Oleh karena itu, lanjut dia, buah jeruk dari Balitjestro tersebut, sangat layak untuk di konsumsi dan menjadi kekuatan bagi bangsa indonesia khususnya masyarakat di Kota Batu.
“Ayo makan jeruk indonesia, karena memiliki vitamin yang sangat kuat untuk mengubah energi dalam tubuh, sehingga mampu meningkatkan daya imun bagi tubuh kita untuk menangkal virus yang masuk termasuk Covid-19,” imbuh dia.
Menurutnya, buah jeruk yang ditanam di perkebunan di wilayah Indonesia, bahwa 50 persen bibitnya berasal dari Balitjestro Kota Batu.
“Buah jeruk dari Balitjestro ini, mampu bersaing dengan buah jeruk yang berasal dari negara lain, karena banyak memiliki banyak manfaaat vitamin C di dalamnya,” ungkapnya.
“Ya, dimana jenis buah jeruk unggulan di Kota Batu adalah yang Jenis Jeruk Keprok 55. Karena jenis jeruk ini, asli dari Kota Batu, dimana tekstur dan rasanya memang sangat berbeda sekali dengan jenis jeruk lainnya. Oleh karena itu, mari kita dukung pertanian lokal Kota Batu, dan kita naikkan nilai jualnya,” kata Budhe sapaan akrabnya.
“Benih jeruk sebanyak 15 juta yang tersebar di 30 provinsi, yaitu setara dengan 39 hektar atau 69 persen dari total luas area panen jeruk Nasional,” ujar dia.
Selain itu, masih kata Harwanto, TSP jeruk di Balitjestro Kota Batu juga menjadi rujukan utama bagi pengembangan jeruk berskala Nasional.
“Sedangkan produk TSP jeruk di On Farm, yaitu Pupuk Biojestro yang formulasi bahan pupuknya bersumber dari bahan organik, dan mineral alami yang berkualitas. Selain itu, juga diperkaya dengan mikroba fungsional yang menguntungkan,” tandasnya.
Sekadar diketahui, selain meresmikan TSP jeruk, Menteri Pertanian juga melaunching HLB Kit atau Deteksi Cepat Penyakit CVPD Jeruk.
Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius
