Selain untuk memperkuat tali silaturahim, adanya tasyakuran ini adalah untuk menguri-uri warisan tradisional warga setempat sebagai bentuk terima kasih kepada sang pembabat alas Desa Jenggolo.
“Kami ingin melestarikan budaya leluhur dengan mengadakan selamatan memulai musim tanam padi,” kata salah seorang warga Pujiono baru-baru ini.
Pujiono menuturkan, kegiatan ini juga diberi nama tasyakuran petani makmur Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Tasyakuran diadakan di komplek makan Mbah Krapyak sang pembabat alas, yang juga leluhur warga Desa Jenggolo.
Terlihat puluhan warga petani, perangkat Desa Jenggolo dan tokoh masyarakat, mengikuti ritual dengan suka cita.
“Lewat kegiatan ini kami berdoa semoga musim tanam ini tanaman petani bisa tumbuh subur, dan memberi hasil yang melimpah,” papar Pujiono.
Ia menjelaskan, jika tasyukuran ini diadakan secara rutin setiap tahun sekali.
“Kami berharap, agar petani pada musim tanam ini dengan cuaca yang kurang bersahabat, semoga tanaman padi tidak terkena penyakit,” ujar Pujiono.
Lebih jauh Pujiono berharap, agar dinas terkait ikut memberikan perhatian dan dukungan agar hasil panen warga bisa maksimal.
“Harapan kami ke depan, semoga petani lebih mendapat perhatian dari dinas yang bersangkutan, agar menjadi petani yang maju dan modern,” pungkas Pujiono. (Had)
MALANG NEWS – Memasuki musim tanam padi, warga Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang mengadakan ritual selamatan buka musim tanam padi.