

PPK Turen menegaskan, pihaknya
berharap warga tidak golput dalam Pilbup Malang nanti, karena hak suara yang diberikan bisa berkontribusi menciptakan tatanan kehidupan Kabupaten Malang menjadi lebih makmur dan sejahtera.
Hal ini setidaknya dikatakan Divisi Hukum dan Pengawasan PPK Turen Ahmad Rodzi usai melakukan giat pencocokan dan penelitian (Coklit) Serentak, Sabtu (1/8/2020).
“Saya berharap, warga tidak golput dalam Pilbup Malang. Hal ini karena suara mereka turut menentukan masa depan Kabupaten Malang agar bisa lebih makmur dan sejahtera,” tegas Ahmad Rodzi.
Rodzi menuturkan, dalam melakukan Coklit pihaknya bersama dengan tim beranggotakan 2 orang PPS Sanankerto atas nama Kholiq (ketua) dan Desy (anggota).
Dalam bertugas di lapangan, setiap personil dilengkapi dengan identitas diri lengkap dan tercatat di A.KWK (sebutan lampiran di KPU).
Salah seorang warga, Khoirul Arifin warga Sanankerto merasa senang didatangi PPDP, karena PPDP sopan menyapa warga dan sangat antusias ketika dicoklit karena merasa hak pilihnya diperhatikan.
Rodzi mengungkapkan, pihaknya tidak hanya bersemangat bekerja, namun juga harus teliti dan cermat.
Salah satunya dengan melakukan pendataan orang pindahan dari Papua tidak luput dicoklit, karena sudah pindah domisili menjadi warga Kabupaten Malang secara administrasi (di desa Pagedangan Kecamatan Turen).
Tahapan Coklit serentak, ditargetkan selesai minggu ke III (6 Agustus) dari jadwal yang sudah ditentukan.
Meskipun jumlah pemilih melonjak dari Pilbup periode yang telah lalu, namun Ahmad Rodzi tetap bersemangat menjalani Coklit.
“Dalam Pilbup kemarin yang dicoklit di Kecamatan Turen kurang dari 100 ribu pemilih, sekarang sudah lebih dari 100 ribu orang,” tutur Ahmad Rodzi.
Sembari melakukan Coklit, Ahmad tidak lupa mensosialisasikan agar warga tidak golput.
Rodzi menuturkan, walaupun masih bersuasana pandemi, PPDP dan PPS tetap semangat dalam mengemban amanah menjadi penegak demokrasi dan tetap menjaga kesehatan, karena pemilihan dilaksanakan dalam kondisi pandemi Covid-19.
Rodzi mengungkapkan, Persiapan pemilihan berlangsung selama 9 bulan.
Rodzi mengatakan, Golput tidak menyelesaikan masalah di Kabupaten Malang. Karena 1 suara bisa menentukan nasib kemajuan Kabupaten Malang.
“Pemilihan dikatakan berhasil salah satunya dilihat dari prosentase pemilih atau tingkat partisipasi,” pungkas Ahmad Rodzi. (Had)