

Hal ini, dikatakan Manajer dan Humas Klub GABSI (Gabungan Atlet Bridge Seluruh Indonesia) Kota Malang Minel Bayuadi menanggapi adanya event bergengsi Kejuaraan Bridge online tersebut.
“Saya senang kita terus semangat meski pandemi. Saya berharap, Kejuaraan bridge online bisa menghasilkan bibit-bibit baru atlet bridge. Alhamdulillah, untuk saat ini Kota Malang lumayan berprestasi,” kata Minel Bayuadi Jumat (24/7/2020).
Sekilas informasi, saat ini atlet Bridge Kota Malang tengah mengikuti Kejurnas Bridge Online 2020 yang dipertandingkan mulai tanggal 20 Juli sampai 22 Agustus 2020, dengan menggunakan Aplikasi Bridge Base Online yang dapat dimainkan di smartphone atau komputer.
Kejurnas Bridge Online Antar Kabupaten/Kota mempertandingkan 4 nomor pertandingan, yaitu Open Team, Ladies Team, Mixed Team dan Senior Team, dan Pertandingan Junior/Kelompok Umur yang terdiri dari: U12, U16, U18, U21, U26 dan U31.
Secara khusus Ketua Umum PB GABSI, Prof. Miranda S. Goeltom S.E, M.A, Ph.D membuka Kejurnas Bridge Online secara virtual, melalui Aplikasi Zoom yang diikuti ratusan peserta mewakili Panitia Pelaksana dan Perwakilan dari berbagai Kabupaten/Kota se-Indonesia.
GABSI Kota Malang menurunkan 2 tim di Kejurnas U26 yang dimotori oleh Khansa Satria Ramadhan sebagai Playing Captain, Annisa Widuri Murti Utami, Ramanda Dewata Zahra Nabila Murdijanto, Ken Ken Caterina, M. Satria Sandhi Yudha dan Khelvin Syauqi Endyananta; dan U18 yang dimotori oleh M. Rizki Hanafiansyah, Sandrina Athallia Dwi Andselma, Kinanti Nasywa Atika dan Ishamdita Kaila Putri.
Dua sesi telah diselesaikan dengan baik oleh para atlet Bridge Kota Malang. Sesi pertama yang dipertandingankan pada 20-21 Juli 2020, U26 berhasil unggul dari Kota Tangerang dengan score 65 -29 dan sementara berada di posisi ke 3 dari 25 tim.
Sedang U18 berhasil unggul dari Kota Tasikmalaya dengan score 23 – 17 dan sementara, berada di posisi ke 8 dari 21 tim.
Sesi kedua yang dipertandingkan pada 22-23 Juli 2020, U26 berhasil unggul dari Kota Batu dengan score 61 – 2, naik 2 peringkat dan sementara berada di posisi 1 dari 25 tim.
Sedangkan U18 berhasil unggul dari Kabupaten Tanah Laut dengan score 34 – 7, naik 4 peringkat, dan sementara berada di posisi ke 4 dari 21 tim.
Memang untuk setiap session pada babak penyisihan disediakan waktu 2 hari untuk menyelesaikan pertandingan.
Untuk babak penyisihan, Open, Mixed, U26 dan U21 bermain Swiss 9 sesi dengan memainkan 16 papan.
Sedangkan untuk nomor U18 walaupun sama memainkan sistem Swiss 9 sesi, tapi berbeda jumlah papan hanya memainkan 12 papan. Untuk U12 main Double Round Robbin 12 papan.
Yang main Double Round Robbin juga Ladies yang digabung Senior dan U31, tapi mereka memainkan 16 papan setiap sesinya.
Pesertanya sendiri cukup banyak, di Open Team diikuti 61 tim sehingga selesai babak penyisihan 16 tim terbaik akan melaju ke babak knock-out.
Mixed Team diikuti 19 tim dan langsung diambil 4 tim terbaik untuk melaju ke semi final, pun demikian juga beberapa nomor lainnya, kecuali nomor Junior U26 yang diikuti 25 tim, U21 dengan peserta 24 tim dan U18 dengan peseta 21 tim akan dipilih 8 tim terbaik untuk berlaga di babak Knock Out.
Khusus Ladies Team dan Senior Team langsung ke babak final untuk peringkat 1 dan 2.
“Kami mohon doanya, semoga event online ini bisa menghasilkan bibit-bibit baru yang selama ini terhambat untuk menunjukkan kepiawaian mereka karena berbagai faktor penghalang, misal waktu, biaya dan lain-lain untuk berpartisipasi di Turnamen Bridge Offline,” pungkas Minel mengakhiri. (Had)