

Para pelaku usaha wisata itu diantaranya yakni, HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), BGC (Batu Guide Community) dan BAPTA (Batu Association Professional Tourism).
Marketing and Public Relation Manager Jatim Park Group, Titik S. Ariyanto, mengatakan, bahwasanya sekitar 25 orang dari tiga Asosiasi yang berasal dari Kota Batu itu, sengaja diundang untuk bersama-sama saling membantu mempromosikan Museum Angkut.
“Pariwisata di Kota Batu ini sudah mulai bergeliat kembali. Otomatis yang diangkat adalah new normal protokol kesehatan di wahana Museum Angkut. Karena Museum Angkut ini adalah salah satu ikon destinasi wisata Kota Batu, yang memang telah lama ditunggu oleh para wisatawan,” kata Titik sapaan akrabnya, saat diwawancarai awak media.
Wanita yang telah mengabdi selama lima belas tahun di Jawa Timur Park Group ini menambahkan, bahwasanya manajemen akan mengevaluasi terlebih dahulu perkembangan Museum Angkut, hingga sampai dua pekan Minggu ke depan.
“Jadi sementara, kami buka hari Sabtu dan Minggu dulu. Kalau selama dua Minggu reaksinya positif, dan wisatawan sudah banyak yang berkunjung dan yakin berwisata ke Kota Batu, maka kami akan buka kembali setiap hari,” imbuh dia.
“Sehingga dengan dibukannya kembali Museum Angkut ini, dapat segera memulihkan perekonomian masyarakat Kota Batu,” katanya.
Dirinya juga memohon kepada masyarakat Kota Batu, dan membantu mensupport atas dibukanya kembali Museum Angkut.
“Kami mohon doa, dan support dari masyarakat Kota Batu. Karena Museum Angkut sebagai salah satu ikon tempat wisata favorit di Kota Batu. Ini menjadi awal mula untuk come back (kembali), pariwisata Kota Batu seperti tahun-tahun sebelumnya. Semoga Pandemi Covid-19 dapat cepat berakhir,” tandasnya.
Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius