“Pada akhirnya memang perlu campur tangan dari pemerintah untuk pengembangan sektor pariwisata. Baik pusat ataupun daerah. Yaitu 3 Point berupa edukasi, promosi dan fasilitasi,” kata Luky.
Sekilas informasi, Disbudpar Jatim menjalankan pembuatan klip video new normal pariwisata di Banyu Anjlok Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.
Sarpras Kurang
Dalam kunjungan dan pelaksanaan pembuatan klip new normal pariwisata di Banyu Anjlok, Luky memberikan sejumlah catatan penting.
Diantaranya adalah saat weekend, destinasi wisata instagrammable tersebut dikunjungi sekitar 2000 wisnus (wisatawan Nusantara) dan
30 wisatawan mancanegara.
“Sayangnya ada kekurangan, yaitu untuk sarpras. Salah satunya akses jalan yang kurang memadai. Sarana prasarana seperti toilet, tempat sampah, papan penunjuk jalan dan promosi wisata,” tegas Luky.
Untuk weekday, dikunjungi rata-rata 100 wisnus dan 50 wisman. Fasilitas yang disediakan ada sebanyak 21 homestay dan 31 perahu wisata nelayan.
“Dari laporan diketahui, jika untuk high season adalah Bulan Januari sampai saat Idul fitri. Pemberian nama pantai
Bowele adalah gabungan pantai: Bolu-bolu, wedi awu dan Lenggoksono,” imbuh Luky.
Magnet Promosi
Luky menjelaskan, jika saat ini wisata di pantai Bowele butuh promosi lebih intensif dan masif.
“Untuk saat ini saja sudah sebegitu banyak menyedot wisnus dan wisman. Apalagi dibarengi dengan promosi yang tepat dan mengena,” urai Luky.
Dikatakannya, sewaktu ngobrol dengan Pokdarwis dan beberapa warga, sebenarnya sudah ada beberapa turis yang datang menikmati keindahan pantai.
“Jika promosi wisata di daerah sana lebih ditingkatkan lagi, tentu akan menjadi magnet yang luar biasa, bisa menjadi salah satu sumber PAD yang besar,” ujar Luky.
Secara khusus, ia berterima kasih terhadap kerjasama dan kehangatan warga setempat.
“Teman-teman perangkat di daerah, Pokdarwis dan warga sangat welcome terhadap kami. Jadi benar-benar sangat terbantu dalam proses pengambilan video klip,” lanjut Luky.
Ia menjelaskan, modal sosial dan SDM setempat sangat kondusif untuk pengembangan pariwisata.
“Masyarakatnya ramah dan sangat bersahabat. Saya yakin, pengunjung akan nyaman dan betah dengan destinasi wisata yang apik juga budaya masyarakatnya yang santun dan beretika. Luar biasa kemarin ada salah satu warga juga bercerita, tentang budaya semacam memberikan sesaji untuk di lautan,” ungkap Luky. (Had)
MALANG NEWS – Kasi Usaha Jasa Pariwisata Disbudpar Jatim, Luky Nuraini Rosyidah mengatakan, bahwa kunci memajukan wisata bisa dijalankan dengan 3 point yang meliputi edukasi, promosi dan fasilitasi.