“100 persen wajib dari NU. Sekalipun, bukan dari PKB,” kata Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi dilansir dari surya.co.id.
Seperti diketahui, PKB Jatim memantapkan nama kandidat yang akan diusung di Pilkada 2020. Dari 19 daerah penyelenggara pilkada di Jatim seluruhnya merupakan kader NU.
Ada beberapa kategori kader NU yang akan diusung PKB. Pertama, figur yang memang besar di kalangan Nahdliyin. diprioritaskan bakal calon yang telah berjuang bersama NU, baik yang struktural maupun dari yang kultural.
Fauzan menyebut alasan mengusung kader NU. Di antaranya, soal kemampuan memimpin daerah.
“Kader NU banyak yang potensial di daerah. Bahkan di 19 daerah yang pilkada tahun ini masing-masing juga punya kader NU. Kami yakin masyarakat paham bahwa calon NU yang diusung PKB adalah yang terbaik,” jelasnya pada Kamis (9/7/2020).
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Timur Anik Maslachah membenarkan bahwa kepastian jatuhnya rekom pada Umar sudah mendekati final.
“Arahnya begitu, tinggal menunggu rekomendasi turun saja,” kata Anik seperti dilansir Radar Kanjuruhan.
PKB menjatuhkan rekom kepada Umar, karena beberapa pertimbangan.
“Beliau adalah ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Malang yang sudah barang tentu visi ke NU-an dan loyalitasnya tidak perlu diragukan,” kata Anik.
Hal tersebut sekaligus menjadi modal sosial yang sangat tinggi.
“Bisa dipastikan baik struktur maupun anggota NU se-Kabupaten Malang selesai,” jelasnya.
Selain itu, juga dipertimbangkan berdasarkan potensi pergerakan dari badan otonom yang berada di bawah komando NU.
“Kalau ketua PC NU-nya nyalon, tentu para badan otonomnya terutama Muslimat, Fatayat, dan Ansor-nya juga akan turun sehingga bisa dipastikan (target) separo pemilih selesai,” sambungnya.
Lalu dari aspek pengalaman kepemimpinan, sosok Umar juga tidak lagi perlu diragukan. Integritas Umar membangun Kabupaten Malang menjadi lebih baik dan sejahtera sudah terbukti dengan perjuangannya selama menjalankan tugas sebagai ketua ormas terbesar yang ada di kabupaten.
”Background keilmuannya adalah seorang dokter yang sudah barang tentu kesehatan dan pelayanan sosial dasar masyarakat kabupaten juga akan menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Malang,” jelas Anik.
Terkait bakal calon wakil bupati, ia menjelaskan bahwa pihaknya berharap agar ada duet dari kalangan religius dan nasionalis. Opsi PKB bergandengan dengan Partai Golongan Karya (Golkar) pun disikapinya secara optimistis.
”Kami berharap pasangan religius-nasionalis, yang jelas semua partai kami lakukan penjajakan. Salah satu di antaranya dengan Partai Golkar,” pungkas Anik. (Had)
MALANG NEWS – Suhu politik Bhumi Arema memanas jelang perhelatan Pilbup Malang 9 Desember nanti, dan DPW PKB Jatim Full Power siap menggerakkan mesin politik mendukung majunya dr. Umar Usman, MM.