Ikuti Kami di Google News

Camat Junrejo, Arief Rachman Ardyasana.
Camat Junrejo, Arief Rachman Ardyasana, saat diwawancarai awak media.
MALANG NEWS – Sejumlah petugas kesehatan melakukan swab test massal di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Kamis (9/7/2020).


Kegiatan yang digelar oleh Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Junrejo, Pemerintah Desa Mojorejo dan Puskesmas itu ditargetkan diikuti sebanyak 257 warga di kampung yang sempat diisolasi tersebut.

Pelaksanaan swab test massal dipantau langsung oleh Camat Junrejo, Arief Rachman Ardyasana.

Menurutnya, kegiatan tes massal ini bagian dari fase adaptasi kebiasaan baru (AKB), di mana setelah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL), Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Junrejo fokus melakukan penelusuran di wilayah yang lebih kecil yang berisiko menjadi tempat penyebaran Covid-19.

“Jadi setelah PSBL, kewaspadaan kita tidak turun, malah dinaikan,” kata arief sapaan akrabnya.

Arief mengungkapkan, swab test massal di Kecamatan Junrejo tidak dilakukan tanpa alasan. Berdasarkan penelusuran (tracking) ketat tim kampung tersebut, ditemukan beberapa kasus positif Covid-19.

“Untuk memastikan kita memutuskan menggelar swab test massal, agar jika terdapat kasus positif tambahan dapat segera langsung ditangani. Di desa ini akan dites lebih dari 257 warga,” ungkapnya.

Arief menambahkan, pelaksanaan swab test akan dilakukan selama satu hari. Hasilnya sendiri akan diketahui dengan cepat, karena saat ini kapasitas pemeriksaan swab atau rapid test di Desa Mojorejo telah mencapai 257 per hari ini.

“Hasilnya mudah-mudahan lebih cepat didapatkan, tak sampai dua minggu seperti pada awal-awal,” sebutnya.

Berdasarkan pantauan, swab test massal itu digelar di lokasi, yaitu di dusun ngandat RT 15 RW 06 Desa Mojorejo. Hingga sore, jumlah warga yang mengikuti swab atau rapid test masih sedikit, kira-kira 257 orang.

Sebelumnya, warga di salah satu kampung di Desa Mojorejo telah menjalani karantina mandiri sejak 6 Juli kemarin. Karantina dilakukan setelah terdapat beberapa kasus positif Covid-19 yang tertular dari pasien positif sebelumnya di kampung itu. Selama masa karantina, pasien positif justru bertambah kembali.

Arief mengungkapkan, pelaksanaan karantina mandiri atau pembatasan sosial berskala Lokal (PSBL) di kampung itu merupakan contoh yang baik.

“Ya, dengan karantina, penyebaran Covid-19 bisa lebih dikendalikan. Kami juga memastikan, bakal terus melakukan tracking kasus Covid-19. Selain fokus di desa atau kelurahan yang berisiko,” pungkasnya.

Adapun jumlah data warga yang saat ini di swab atau rapid test antara lain sebagai berikut :
A. Rapid Test: 219 pasien.
Reaktif: 2 pasien.
B. Swab Test: 36 pasien.
C. pengunaan vitamin: 360 tab.
D. Pengunaan alat: 220 alat.
Diperiksa: 219 pasien.
Invalid Test: 1 orang.

Selama menunggu hasil swab test, pasien juga dijelaskan untuk isolasi mandiri, dan diperbolehkan keluar jika urgent, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius

Share: