“Dokter Umar akan berkoalisi dengan rakyat, dan jam’iyah NU untuk niat dan tujuan yang sama menciptakan keadilan dan pembangunan di Kabupaten Malang,” terang Miskari.
Seperti ramai diberitakan media, bakal calon Bupati Malang telah gencar menjalankan komunikasi politik dan membentuk koalisi guna merebut kursi N1.
Bakal calon Bupati SANDI misalnya, mengklaim telah membentuk koalisi Jumbo, yaitu dari PDIP, Partai Nasdem, Demokrat, PPP, dari Partai Gerindra.
Sementara itu, jajaran petinggi partai DPC PKB Kabupaten Malang mengatakan jika partainya solid dan akan berkoalisi dengan partai non parlemen.
Menanggapi fenomena tersebut, pria yang kini menjabat Kepala MTs Azharul Ulum Kecamatan Dampit Kabupaten Malang ini mengatakan, meski saat ini partai sibuk membentuk koalisi jumbo jelang pilbup Malang, namun dr Umar perlahan tapi pasti melangkah menuju kontestasi pesta demokrasi 9 Desember nanti.
Dikatakannya, untuk penentuan calon wakil bupati, dirinya mengingatkan perlunya kehati-hatian.
” Untuk penentuan calon wakil perlu pertimbangan matang dan cermat. Kita perlu diskusi secara mendalam. Soalnya Kami khawatir dengan calon wakil yang kurang pas, dokter Umar akan diserang disana sini, ” tegas pria yang pernah menjadi wakil ketua komisi A DPRD Kabupaten Malang dari PKB tersebut.
Pria yang pernah menjadi wakil bendahara PC Ansor saat dr Umar menjadi Ketua dan Hasan Abadi menjadi sekretaris ini mengatakan, dirinya cukup lama mendampingi dokter Umar, jadi paham dan kenal dengan sosok pria alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.
Dikatakannya, ada banyak kelebihan dari dokter Umar. Sebagai orang yang masuk di arena politik ia terkesan lugu untuk urusan politik. Tapi pihaknya sudah siap untuk mendampingi dalam kiprah perhelatan poltik lima tahunan tersebut.
“Justru kehadiran politikus low profil apa adanya ini, yang sebenarnya Kita harapkan. Yang jujur dan bersih, yang saat ini Kita butuhkan. Yang penting hatinya tulus ikhlas untuk membangun Kabupaten Malang,” pungkas Miskari. (Had).